Way Kanan – Bupati Way Kanan, Raden Adipati Surya meresmikan Eye Centre dan operasional unit dialisis (Hemodialisa) serta unit tranfusi darah (UTD) RSUD Zainal Abidin Pagaralam, Kamis, 27 Juni 2019.
Raden Adipati berujar, dua bulan yang lalu kabupaten Way Kanan melaksananan peringatan hari ulang Tltahun ke-20, selama ini Way Kanan telah melakukan pembangunan-pembangunan khususnya di sektor kesehatan, salah satunya adalah RSUD Zainal Abidin Pagaralam yang akan menjadi kebanggan bagi masyarakat Way Kanan dalam mewujudkan “Way Kanan Maju dan Berdaya Saing 2021”.
“Kita terus berinovasi meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, meningkatkan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia (SDM), seperti dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan serta tenaga kesehatan lainnya dan melengkapi peralatan yang dibutuhkan oleh RSUD Zainal Abidin Pagaralam,” ucapnya.
MOleh sebab itu kata dia, sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap masyarakat dalam upaya membantu dan meringankan beban masyarakat, serta komitmen pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Way Kanan.
“Maka hari ini kita akan meresmikan pelayanan mata dengan menginisiasi menjadi Way Kanan Eye Centre, dan juga dioperasionalkan unit dualisis serta unit tranfusi darah. Sebagaimana kita ketahui penyakit mata adalah penyakit yang berbahaya dan perlu adanya penanganan yang serius dan cepat, karena penyakit mata dapat mengakibatkan gangguan penglihatan pada manusia antara lain kebutaan,” paparnya.
Oleh karenanya kata dia bagi masyarakat yang mengalami gangguan yang berhubungan dengan mata harus segera mendapatkan penanganan pengobatan secara paripurna. Hadirnya Way Kanan Eye Centre adalah bentuk komitmen pelayanan terbaik di bidang kesehatan mata. Layanan unggulannya yakni sebagai pusat operasi katarak dengan teknik Vacoemolsifikasi yang tadinya dilakukan di luar Way Kanan hari ini bisa dilakukan di Kabupaten Way Kanan.
“Yang tadinya dilaksanakan satu sampai dengan dua jam sekarang cukup 10 sampat 20 menit,” imbuhnya.
Kemudian lanjut dia, untuk pasien penyakit ginjal dengan fungsi ginjal yang sudah mengalami penurunan atau yang masih tersisa sudah sangat sedikit sehingga usaha-usaha pengobatan biasa yang berupa diet, pembatasan minum, obat-obatan dan lain-lain tidak memberi pertolongan yang diharapkan lagi, maka pasien perlu mendapat pengobatan atau terapi pengganti. Keadaan pasien dimana fungsi ginjal sudah menurun memerlukan tindakan yang namanya cuci darah (Hemodialisa) untuk membuang racun-racun yang ada di dalam tubuh.
“Pasien dengan gagal ginjal terminal perlu cuci darah 2-3 kali per minggu, setiap kali cuci darah butuh waktu rata-rata 4 jam, yang tadinya cuci darah hanya dilaksanakan di rumah sakit di luar Way Kanan, saat ini sebagai salah satu bentuk komitmen pemerintah daerah yaitu mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan terutama pasien dengan cuci darah sehingga tidak perlu jauh-jauh lagi, dikarenakan mulai saat ini cuci darah sudah bisa kita laksanakan di RSUD Zainal Abidin Pagaralam,” ungkapnya.
Kemudian kata dia, untuk membantu masyarakat yang memerlukan tambahan (tranfusi) darah Pemda Way Kanan membuka layanan UTD yang tadinya setiap kali melakukan donor darah yang mana darahnya dibawa dan diolah di luar Way Kanan.
“Saat ini pengolahan darah sudah bisa kita laksanakan di RSUD Zainal Abidin Pagaralam Way Kanan,” imbuhnya. (Alting)