Foto ist |
JEPARA TUHA – Acara Tasyakur Adat Marga Ranau Buay Pematang Ribu digelar di Lamban Gedung Jepara Tuha, Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKUS), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Minggu (30/12).
Tasyakur adat merupakan acara syukuran adat yang bernafaskan Islam, yang dihelat oleh Sai Batin Raja Adat Marga Ranau Buay Pematang Ribu dalam rangka Mensyukuri dan mendoakan 3 anaknya yang telah menjadi anak negara, yang berasal dari Lamban Gedung Jepara Tuha Ranau dan sekarang sedang mengenyam Pendidikan di Akademi Kepolisian (Akpol), yakni Furqon Saibatin Singajuru (Tingkat 3) dan Farhan Syah Singajuru (Tingkat 1) Putra H. Erwin Moeslimin Singajuru, serta di akademi militer yakni Achmad Thariq Alqindi Singajuru (Tingkat 2) Putra Saichoe Goenawan Moeslimin Singajuru.
Acara yang dibagi dua sesi tersebut, pagi adalah acara inti yakni tasyakur adat dihadiri oleh Bupati OKU Selatan Popo Ali, Wakil Bupati Solihin Abu Azir, Kapolres AKBP Denny Agung Andriana, Anggota DPRD Samsun Taman, jajaran kepala OPD, camat, kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan masyarakat setempat.
Bupati Popo Ali mengaku gembira dapat menghadiri acara tasyakur adat ini. Menurutnya, ini kesempatan yang sangat langka.
“Saya temui sejak menjabat Bupati. Di mana Sai Batin, Pepateh Marga, Raja Juku, Suku Balak, Suku Lunik duduk di ruang margasana dengan pakaian adat dan kebesaran masing-masing. Serta dengan tetangguhan, hahiwang dan acara adat lainnya. Ini yang harus kita lestarikan,” ucapnya.
Secara bergurau Bupati Muda ini bercerita, bangga dengan ‘Ananda’ bertiga ini yang gagah-gagah. Ia teringat di tahun 2000-an, pernah beberapa kali mencoba tes masuk di Akpol dan Akmil tapi tidak diterima.
‘Alhamdulillah Allah berkehendak lain, meski tidak menjadi TNI/Polri tapi menjadi Bupati. Seandainya Saya diterima menjadi TNI/Polri belum tentu menjadi Bupati,” cerita dia.
Sementara tuan rumah acara Sai Batin Raja Adat Marga Ranau Buay Pematang Ribu H. Erwin Moeslimin Singajuru mengucapkan, selamat datang kepada tamu undangan.
Sai Batin yang bergelar adat Dalom Singajuru Raja Penggalang Paksi ini, menambahkan, tasyakur adat ini ungkapan syukur sekaligus sebagai doa untuk ketiga putranya, agar selamat dunia akherat dan selalu dalam ridho Allah SWT.
Acara ditutup dengan sesi foto dan makan siang bersama.
Sesi siang dimeriahkan dengan acara hiburan kesenian rakyat, juga ditambah acara tradisional panjat pinang berhadiah yang dibuka oleh Bupati Lampung Barat H. Parosil Mabsus.
Bupati yang akrab disapa Pakcik ini mengatakan, adat itu menyatukan, ia mengaku bangga memimpin Kabupaten Lampung Barat yang berjuluk Bumi Sekala Brak, Negeri Asal Sai Batin.
“Seperti tercantum dalam tambo bahwa Marga Ranau Buay Pematang Ribu, Kabupaten Oku Selatan ini, nenek moyangnya yakni Pangeran Singajuru berasal dari Sekala Brak Kepaksian Buay Bejalan Diway, Kabupaten Lampung Barat,” paparnya.
Dalam penutu nya Erwin Moeslimin Singajuru yang juga Anggota DPR RI 2014 – 2019 sekaligus Caleg DPR RI 2019 – 2024 Dapil Sumsel 2 di depan masyarakat adatnya mengungkapkan, kedua bupati yang hadir di acara tasyakur adat di Lamban Gedung Jepara Tuha ini bukan semata-mata sebagai Bupati Kepala Daerah, tapi adalah keluarga besar Kita. Akan (Ayah).
“Saya pernah Bupati OKU di era 60- an – 80-an waktu kabupaten OKU dulu masih satu. Merupakan juga keluarga besar Bapak Muhtadin Sera’i Bupati OKU Selatan 2010 – 2015 dan Bapak Popo Ali, Bupati saat ini,” ucapnya.
Sedangkan kata dia, dengan Bupati Lampung Barat 2007 – 2017 Mukhlis Basri dan Bupati Lampung Barat saat ini Parosil Mabsus, juga masih sebagai keluarga sendiri dari Lamban Gedung Saibatin Gedung Asin Marga Liwa.
Acara ditutup dengan hiburan dan nyanyi bersama diiringi musik organ tunggal, juga disertai dengan hiburan lainnya (*)