BANDARLAMPUNG – Anggota Komite I DPD RI Ahmad Bastian Suyitno menyampaikan sejumlah usulan dalam Musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Provinsi Lampung tahun 2020 dalam rangka penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Provinsi Lampung tahun 2021 via virtual meeting, Kamis (23/4/2020).
“Apresiasi saya kepada pemerintah Provinsi Lampung dalam penanganan virus Corona (Covid-19) ini. Walaupun kita diapit oleh dua provinsi zona merah yang telah menetapkan PSBBdi zona wilayah tersebut, alhamdulillah sampai saat ini, Lampung masih di zona hijau. Dan ini saya sampaikan penghargaan kepada Gubernur Provinsi Lampung dan jajaran,” terangnya yang dihadiri oleh Forkopimda Provinsi Lampung, via virtual meeting.
Menurutnya, pada kesempatan Musrenbang ini perlu disampaikan beberapa hal terkait aspirasi dari masyarakat Lampung hasil dari reses pada bulan Maret lalu.
“Keluhan masyarakat saat kami lakukan reses di bulan Maret itu banyak sekali keluhan-keluhan masyarakat soal infrastruktur, yang berkaitan penanganan oleh APBD Provinsi Lampung,” jelasnya, via virtual meeting.
Pertama, kata dia masalah pembangunan jalan yang ada di Kota Gajah ruas Simpang Randu. Dan juga ruas Simpang Randu-Seputih Surabaya.
“Barangkali per tahun jika penanganan secara konvensi berbeda-beda sehingga kekhususan dalam penanganan, maka akan selalu rusak karena memang labil. Oleh karenanya ini saya menyarankan agar dibeton secara keseluruhan agar tidak berulangkali rusak terus,” kata Bastian seperti dilansir Daulatlampung.com.
Kedua, lanjut Bastian karena ini berkaitan dengan pariwisata, dia mengusulkan pembangunan jalan yang berada di ruas Telukbetung-Padang Cermin.
“Supaya ada pelebaran jalan. Karena bisa kita lihat pada saat musim pariwisata yakni di tahun baru dan hari raya idul fitri itu macetnya luar biasa. Oleh karena saya menyarankan kepada pemerintah Provinsi Lampung supaya dilakukan pelebaran jalan di akses jalan tersebut,” tegasnya.
Kemudian usulan selanjutnya, kata dia jalan yang berada di keliling Gunung Rajabasa dimana jalan tersebut merupakan jalan menuju kampung Zulkifli Hasan (Wakil ketua MPR RI) dan kampung dia.
“Karena disepanjang jalan itu merupakan daerah pantai. Dan disitu juga menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang berada di sekitar Gunung Rajabasa,” jelasnya.
Nah itu tiga hal menyangkut Infrastruktur, kemudian yang kedua kata Bastian ada keluhana masyarakat soal pembayaran pajak kendaraan bermotor.
“Saya menyarankan bagi mereka yang karena jauh dari Pusat Ibukota/Kabupaten yang sulit untuk melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor karena harus bermalam jika belum selesai. Maka saya menyarankan harus ada mobil petugas keliling yang mengumumkan,” katanya.
Dia juga mendukung dengan adanya program kartu petani berjaya yang diprakarsai Gubernur Lampung. Oleh karena itu Bastian menyarankan agar yang dikatakan Gubernur soal Desa Petani Berjaya itu adanya model. Bahwa desa petani berjaya itu seperti apa?, apakah model desa berkembang dan kemudian apakah desa tertinggal. Sehingga dengan dibuatkan rule model desa tersebut bisa mandiri.
“Oleh karena itu saya mengusulkan ada desa di Bandar Agung. Dan itu sudah saya sampaikan ke Ibu Wakil Gubernur. Semoga usulan itu bisa membuat Desa itu menjadi Desa berkembang dan mandiri,” harapnya.
Selanjutnya masalah keluhan petani singkong, tidak ada transparansinya masalah potongan kadar air.
“Sehingga petani kita dirugikan, dan ini belum ada pengawasannya. Oleh karena itu saya menyarankan kepada Pemerintah Provinsi Lampung agar pemilik pabrik-pabrik singkong itu bisa lebih transaparansi kepada petani singkong,” pintanya. (fik)