MESUJI– Nurhadi (49) salah satu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal di rumah sakit umum Ragab Begawe Caram (RBC) Kabupaten Mesuji sekira Pukul 09.00 WIB, Rabu (24/04).
.
Diduga ia meninggal karena kelelahan usai rekapitulasi di tempat pemungutan suara (TPS) 05 desa Muara Tenang Tanjung Raya, Mesuji.
Dengan meninggalnya Nurhadi, menambah rentetan Pahlawan Demokrasi yang sudah berjasa dalam proses Pemilu yang dalam sejarah baru terjadi pada tahun ini baik penyelengara, pengawas maupun dari aparat Polri banyak yang jatuh sakit sampai meninggal dunia.
Informasi yang dihimpun, dia jatuh sakit pascapemugutan suara tersebut. Meski sudah mendapat perawatan, kondisinya menurun drastis. Bahkan sebelum meninggal, pada Selasa sekira pukul 22.00 WIB almarhum dilarikan ke rumah sakit karena sempat jatuh dan muntah dan pada Rabu pukul 09.00 WIB Nurhadi meninggal.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mesuji, Ali Yasir membenarkan kabar tersebut.
“Dia (Nurhadi) meninggal Rabu (24/04) pagi,” kata Ali Yasir.
Menurut Yasir Nurhadi diduga kelelahan dan jatuh sakit saat rekap hasil pemungutan suara. Nurhadi juga disebutkan memiliki riwayat penyakit.
“Dia punya riwayat jantung, kalo kata dokter tadi mungkin bercampur dengan kelelahan sehingga terjadi seperti itu,” tuturnya.
Dia mengaku prihatin dengan kejadian ini dan menyatakan turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan.
Hal yang sama juga diungkapakan Yopi Ketua PPK kecamatan Tanjung Raya bahwa Nurhadi sebelum menjadi anggota KPPS menurut keterangan dari pihak keluarga memiliki riwayat penyakit penyempitan saluran pernapasan.
“Usai menyelesaikan pekerjaannya sebagai anggota KPPS almarhum jatuh sakit dan waktu itu sudah kita sarankan untuk berobat. Tetapi puncaknya semalam dia jatuh dan langsung dibawa kerumah sakit umum RBC dan pada Rabu sekira pukul 09.00 WIB Nurhadi tutup usia,” jelasnya. (Di)