Pelayanan RSUD Ahmad Yani Dinilai Tidak Profesional

 

METRO – Lagi, pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani Kota Metro, menilai pelayanan medis pada bidang Onkologi di rumah sakit setempat tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.

Dikatakan pasien dugaan salah diagnosa Tuti Wuryaningsih (46), pelayanan medis bidang Onkologi RSUD terkesan tidak efektif. Sehingga berdampak pada kerugian moril dan materil pada pasiennya.

“Pelayanan medis Onkologi RSUD Ahmad Yani sangat tidak profesional. Berbeda dengan rumah sakit lainnya yang mengutamakan analisis dan penelitian dalam memberikan hasil diagnosa kepada pasiennya,” ujar Tuti, Rabu (10-4-2019).

Hal itu setelah, lanjut Tuti, dia mengetahui hasil diagnosa akhir yang dikeluarkan Departemen Medik Patologi Anatomi Rumah Sakit DR Cipto Mangunkusumo di Jakarta.

“Dihasil diagnosa dokter RSUD Ahmad Yani saya didiagnosa menderita Kanker yang 80 persen menghasilkan keganasan. Tapi hasil diagnosa Rumah Sakit DR Cipto Mangunkusumo, hasil diagnosa nya Tumor Sublingual Sinistra Suspect Ranula. Dan hasil diagnosa itu melalui penelitian dahulu, tidak seperti dokter di RSUD Ahmad Yani yang menganalisa pasien Kanker ganas melalui sambungan telephone dengan pendamping dokternya,” cetusnya.

Sementara, Rozi Fernando, Suami Tuti Wuryaningsih, selama dua bulan melakukan proses uji Lab di RSCM Jakarta. Ia bersama istrinya terpaksa pulang pergi Metro Jakarta, demi mengetahui kebenaran penyakit yang di derita istrinya tersebut.

“Kalau diingat tentang surat rujukan istri saya yang di tolak oleh Rumah Sakit Dharmais. Saya marah sekali, kenapa surat rujukan dari RSUD Ahmad Yani bisa ditolak. Padahal kondisi istri saya saat itu sedang drop,” ujarnya.

Namun begitu, ia dan istrinya melakukan perawatan medis di RS DR Cipto Mangunkusumo, yang disarankan oleh pihak RS Dharmais.

“Dua bulan saya tidak kerja karena fokus dengan perawatan istri saya. Bolak-balik Metro Jakarta, untuk mengetahui hasil lab sesungguhnya tentang penyakit istri saya,” tambahnya.

Dia menjelaskan, dari hasil Laboratorium akhir Patologi Natomik RS DR Cipto Mangunkusumo diketahui, bahwa istrinya negatif menderita Kanker yang bisa menyebabkan keganasan.

“Bukan Kanker, tapi kista atau Tumor Sublingual Sinistra suspect ranula. Dan itu tidakenimbulkan keganasan seperti yang diungkapkan oleh dokter RSUD Ahmad Yani,” katanya.

Dari hasil Medik Patologi Anatomik tersebut, kata Rozi, Mikroskop tampak gangguan setempat Tumor menginfintrasi stroma jaringan ikat tetapi tidak sampai menembus dinding kista. Tampak sel-sel radang kronologis dan dilatasi pembuluh darah.

“Kesimpulannya, Histologik dengan papilloma sel skuamosa. Tidak ada yang katanya 80 persen ganas,” katanya.

Ia dan sang istri juga menyesalkan tidak adanya etikat baik dari pihak RSUD Ahmad Yani, terkait dugaan salah Diagnosa tersebut.

“Tidak ada kabar sama sekali, setidaknya melihat kondisi pasien lah. Kan itu pasien RSUD Ahad Yani, basa-basi tanya perkembangan kesehatan pasien atau apa. Tapi ini tidak ada etikat baik sama sekali, sungguh memprihatinkan management rumah sakit itu,” sesalnya.

Sementara pihak RSUD Ahmad Yani belum berhasil dikonfirmasi. (Bam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *