Puskesmas Panggung Jaya Mesuji Sosialisasikan Jamban Sehat

MESUJI– Puskesmas Panggung Jaya terus bergerak untuk mensosialisasikan jamban (WC) sehat dengan mendatangi masyarakat langsung di wilayah kerjanya. Tujuannya agar masyarakat berprilaku dan mempunyai kesadaran untuk hidup lebih sehat.

Kepala Puskesmas Panggung Jaya Kecamatan Rawajitu Utara (Rju) Kabupaten Mesuji Yeti Astianti mengatakan pihaknya saat ini sedang fokus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang jamban sehat. Menurutnya selama ini prilaku untuk hidup lebih sehat masyarakat masih banyak yang buang air besar (Bab) di tempat-tempat yang belum layak dan tidak  sehat.

“Desa Binaan Puskesmas Panggung jaya itu ada 7 dan dari 7 desa tersebut masyarakat yang sudah memiliki jamban layak dan dibilang sehat baru sekitar 60 persen, 40 persen sisanya masih menggunakan jamban yang belum layak dan masyarakat perlu untuk diberi pemahaman,” jelas Yeti usai sosialisasi di desa Sidang Kurnia Agung, Senin (18/02).

Yeti menambahkan saat sosialisasi pihaknya juga menjelaskan kepada masyarakat untuk berprilaku hidup sehat itu tidak harus yang mahal, artinya jika warga tidak mampu membuat jamban itu tidak harus permanen yang membutuhkan uang banyak, tetapi cukup menutup lubang pembuangan seperti halnya closed.

“Jadi masih banyak masyarakat Rju membuang air di aliran sungai atau membuat WC cemplung dan kita bersyukur selama sosialisasi masyarakat mengerti dan berjanji akan membuat jamban yang lebih sehat,” ungkapnya.

Yeti juga menjelaskan masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan tinja merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu mendapatkan prioritas. Penyediaan sarana pembuangan tinja masyarakat terutama dalam pelaksanaannya tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan prilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan.

Dia berharap kedepan masyarakat Rju bisa hidup leebih sehat dan Jamban yang digunakan harus yang baik dan memenuhi syarat sehingga bau dari jamban tidak tercium.  Secara tersendiri dan ditempatkan di luar atau di dalam rumah dan berfungsi untuk buang air besar.

“Pembuangan tinja perlu mendapat perhatian khusus karena merupakan  satu bahan buangan yang banyak mendatangkan masalah dalam bidang kesehatan dan sebagai media bibit penyakit, seperti diare, typhus, muntaber, disentri, cacingan dan gatal-gatal. Selain itu dapat menimbulkan pencemaran lingkungan pada sumber air dan bau busuk serta mengganggu lingkungan,” tutupnya (Di)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *