Foto ist |
BANDAR LAMPUNG- Sebanyak 533 mahasiswa Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya siap melaksanakan Praktek Kerja Pengabdian Masyarakat (PKPM) di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Pesawaran.
Peserta PKPM terbagi dalam 71 kelompok PKPM. Mereka (mahasiswa) akan diberangkatkan Kamis, 9 Agustus 2018. Mereka akan menjalani kegiatan itu selama satu bulan ke depan, di desa-desa yang sudah ditetapkan.
“Selama dua hari ini, kami akan memberikan pembekalan kepada mahasiswa terkait apa saja yang harus disiapkan dan akan dilakukan selama di desa binaan selama mengikuti PKPM,” kata M. Ariza Eka Yuzendra, Kepala Bidang PKPM pada Lembaga Pengembangan, Pembelajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP4M) IIB Darmajaya, Senin (6/8/2018).
Pembekalan yang diberikan, kata Ariza, selain terkait Etika dalam Bermasyarakat yang disampaikan dosen Jurusan Manajemen IIB Darmajaya Novita Sari, juga terkait pembuatan laporan selama mengikuti PKPM di Kabupaten Pringsewu dan Pesawaran oleh Susanti. “Sebelumnya, kami sudah melakukan survei soal potensi desa-desa yang akan menjadi lokasi PKPM mahasiswa kami,” kata dia.
Saat memberikan pembekalan Novita Sari menjelaskan dasar-dasar etika yang harus dimiliki mahasiswa saat mengikuti PKPM yang utama adalah menempatkan diri. Kemudian, memiliki empati dan simpati kepada masyarakat. Serta, bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja.
“Artinya, kalian (mahasiswa) harus pandai-pandai menempatkan diri, memberikan hormat kepada tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda di mana kalian ditempatkan,” kata Kepala Biro Humas, Kerjasama, Pemasaran, dan International Office (HKPIO) IIB Darmajaya itu.
Novita juga menjelaskan mahasiswa juga harus memiliki sifat ingin membantu, memiliki rasa toleransi yang tinggi, dapat menguasai diri, dan mampu mampu mengendalikan emosi dalam situasi apapun. “Baik kalian dalam kondisi sedih, lelah, marah, kecewa dan lain-lain,” kata mantan Warek III kampus biru ini.
Novita juga menjelaskan tujuan dari PKPM ini guna mengkolaborasikan antara kemampuan kongnitif (ilmu akademis yang telah diperoleh di bangku kuliah). Kemudian, efektif, yaitu perasaan yang dimiliki semua sivitas akademika kampus IIB Darmajaya. “Dan, prilaku yaitu sikap yang ditujukan mahasiswa dalam kehidupan bermasyarakat. Untuk itu, berikanlah prilaku yang baik selama kalian menjalani PKPM,” kata dia.
Dari PKPM itu juga, kata dia, mahasiswa juga dituntut mengenal potensi desa di mana mereka berada. Di mana, mahasiswa harus mengetahui potensi primer desa yang meliputi hasil perkebunan, pertanian, dan perikanan. Kemudian, potensi sekunder desa, meliputi pengolahan dan dan industri. “Serta potensi tersier di desa di mana kalian berada. Meliputi bidang pedagangan, jasa, hotel, dan sebagainya,” kata penulis buku ‘Menembus Batas’ itu.
Novita berpesan agar mahasiswa bisa menangkap peluang dan potensi daerah atau desa, serta mengetahui keunggulan potensi desa dan kebijakan-kebijakan pemerintah setempat. “Ini adalah awal kalian terjun ke masyarakat sebelum nantinya mengabdikan diri ke tengah masyarakat setelah kalian lulus kuliah nanti. Manfaatkan momentum ini, anggap saja ini pelajaran kalian sebelum terjun masyarakat yang sesungguhnya,” kata Novita. (*)