Lampung Tengah – Aksi massa yang mengatasnamakan Rakyat Bergerak di Lampung Tengah diduga bayaran.
Massa aksi yang menuntut didiskualifikasinya paslon Arinal – Nunik ini bukan mewakili masyarakat. Pasalnya berdasarkan informasi di lapangan, masa yang ikut hadir dalam aksi damai itu dibayar Rp50 ribu perorang.
“Lumayan mas dapat limapuluh ribu. Kalau gak ada ini (uang) ngapain ikut teriak-teriak mending dirumah aja,” kata salah satu peserta aksi yang enggan disebutkan namanya.
Pantauan di lapangan sekitar 200an massa menggelar aksi damai. Aksi dimulai dari Masjid Istiqlal Bandarjaya dan berakhir di Gedung DPRD Lampung Tengah pada Kamis, 5 Juli 2018.
Dalam aksi massa meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung untuk dapat membatalkan segala bentuk tahapan pilgub yang sudah dilalui. Massa membawa karton dan banner berupa tuntutannya.