Taufik Gani Tim Komisi III DPRD Lamtim Saat Sidak ke Lokasi TPS Pasar Pekalongan Beberapa Waktu Lalu. |
Lampung
Timur –Bukan hanya proyek pembangunan Pasar Pekalongan Kabupaten Lampung Timur
(Lamtim) yang disorot Komisi III DPRD setempat.
Timur –Bukan hanya proyek pembangunan Pasar Pekalongan Kabupaten Lampung Timur
(Lamtim) yang disorot Komisi III DPRD setempat.
DPRD
setempat sepertinya serius untuk menunjukkan ‘Taringnya’, dalam hal pengawasan, benarkah?
setempat sepertinya serius untuk menunjukkan ‘Taringnya’, dalam hal pengawasan, benarkah?
Tempat
Penampungan Sementara (TPS) Pasar di Lapangan Merdeka Pekalongan juga menjadi
sorotan, pasalnya, dari pagu anggaran Rp 425 juta hanya berdiri sederhana dengan
kios 40 unit dan tendanisasi 120 unit.
Penampungan Sementara (TPS) Pasar di Lapangan Merdeka Pekalongan juga menjadi
sorotan, pasalnya, dari pagu anggaran Rp 425 juta hanya berdiri sederhana dengan
kios 40 unit dan tendanisasi 120 unit.
Dengan jumlah bangunan
tersebut, dan kondisi bangunan serta papan dan kayu yang digunakan untuk TPS
Pasar Pekalongan amat dirasakan ketimpangan dari nilai pagu anggaran.
tersebut, dan kondisi bangunan serta papan dan kayu yang digunakan untuk TPS
Pasar Pekalongan amat dirasakan ketimpangan dari nilai pagu anggaran.
Bahkan diduga kuat banyak
kelebihan anggaran yang digunakan untuk pembangunanTPS itu, dikarenakan dengan jumlah
Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) setelah penawaran menjadi
sebesar Rp 421 juta dari pagu Rp 425 juta.
kelebihan anggaran yang digunakan untuk pembangunanTPS itu, dikarenakan dengan jumlah
Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (APBD) setelah penawaran menjadi
sebesar Rp 421 juta dari pagu Rp 425 juta.
Tim ahli Komisi III DPR
Lamtim saat melakukan sidak ke Pasar Pekalongan beberapa waktu lalu menjabarkan
beberapa temuan mereka soal dugaan penyimpangan di TPS itu, seperti kayu yang
digunakan rata-rata jenis kayu Sengon, dengan ukuran kios 2,5 meter persegi
sebanyak 20 unit kios, dan tendanisasi sebanyak 120 dengan ukuran dan kayu yang
sama.
Lamtim saat melakukan sidak ke Pasar Pekalongan beberapa waktu lalu menjabarkan
beberapa temuan mereka soal dugaan penyimpangan di TPS itu, seperti kayu yang
digunakan rata-rata jenis kayu Sengon, dengan ukuran kios 2,5 meter persegi
sebanyak 20 unit kios, dan tendanisasi sebanyak 120 dengan ukuran dan kayu yang
sama.
Setelah sidak beberapa
waktu lalu, Komisi III DPRD Lamtim fokus pada pelaksanaan proyek pembangunan
pasar sebesar Rp10 miliar, dikarenakan temuan di lapangan indikasi adanya
pelangggaran kinerja pengurangan terhadap spek, sehingga diperkirakan negara mengalami
kerugian mencapai miliaran Rupiah dari pekerjaan proyek yang sepertinya
sengaja dibiarkan pihak penyelenggara atau Pelaksana Teknis Kegiatan.
waktu lalu, Komisi III DPRD Lamtim fokus pada pelaksanaan proyek pembangunan
pasar sebesar Rp10 miliar, dikarenakan temuan di lapangan indikasi adanya
pelangggaran kinerja pengurangan terhadap spek, sehingga diperkirakan negara mengalami
kerugian mencapai miliaran Rupiah dari pekerjaan proyek yang sepertinya
sengaja dibiarkan pihak penyelenggara atau Pelaksana Teknis Kegiatan.
Kepala Bidang Sarana
Prasarana Dinas Pasar Pertamanan dan Kebersihan Lamtim, Darkon Antoni yang juga
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak banyak berkomentar lebih jauh soal
pekerjaan itu, terlebih hasil temuan Komisi III DPRD atas TPS Pasar Pekalongan
Tahun Anggaran 2015.
Prasarana Dinas Pasar Pertamanan dan Kebersihan Lamtim, Darkon Antoni yang juga
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tidak banyak berkomentar lebih jauh soal
pekerjaan itu, terlebih hasil temuan Komisi III DPRD atas TPS Pasar Pekalongan
Tahun Anggaran 2015.
Ia justeru mengarahkan awak media untuk menanyakan pada
pihak konsultan pelaksanaan pembangunan.
pihak konsultan pelaksanaan pembangunan.
,”Iya untuk TPS itu saya PPK
nya, dari anggaran pagu Rp 425 dan setelah lelang menjadi Rp421 juta, jumlahnya
benar 120 tendanisasi dan 40 kios, untuk teknisnya, semua itu ada pada
konsultan,” terang Darkon Antoni, diruang kerjanya, Selasa (22/12/2015) sembari buru-buru meninggalkan awak media.(FR)
nya, dari anggaran pagu Rp 425 dan setelah lelang menjadi Rp421 juta, jumlahnya
benar 120 tendanisasi dan 40 kios, untuk teknisnya, semua itu ada pada
konsultan,” terang Darkon Antoni, diruang kerjanya, Selasa (22/12/2015) sembari buru-buru meninggalkan awak media.(FR)