Ditanya Soal CV. Mahaka Elektrik, Kabid DPUTR Metro: Saya Lelah

Salah satu lokasi proyek PJU

METRO  – Setelah beberapa hari lalu, sejumlah Kotraktor Kelistrikan Di Lampung geram dengan pernyataan Surahman selaku Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Metro.

Rabu (21/11/2018) beberapa perwakilan Kontraktor Kelistrikan di kota metro mendatangi DPUTR untuk meminta kejelasan pernyataan Kabid tersebut yang telah dilontarkannya pada awak media, tetapi perwakilan kontraktor tersebut tidak bertemu dengan Surahman lantaran tidak berada di tempat,  hal tersebut menambah kejengkelan para kontraktor itu.

Pasalnya, mereka ingin menanyakan tentang prosedur dan mekanisme saat penunjukan langsung terhadap CV. Mahaka Elektrik yang dinyatakan Surahman, bahwasannya pekerjaan itu  tidak ada yang berminat.

Di tempat terpisah, Surahman ditemui setelah acara Sosialisasi Perpres No.16 Tahun 2018, tentang pengadaan Barang dan Jasa pemerintah, di LEC Kartikatama,  mengatakan bahwa dirinya sudah lelah.

“Sepertinya saya sudah cukup memberikan komentar tentang masalah PJU tahun 2017, saya sudah dua kali dikonfirmasi, sepertinya itu cukup,” jelas Rahman Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR).

Ketika ditanyakan tentang temuan baru dari CV. Mahaka Elektrik yang bermasalah di tahun 2016, dirinya enggan berkomentar. “Sudah cukup mas, saya lelah,” tambahnya.

Rahman pun mengatakan jika ingin informasi lagi silakan hubungi saja yang lain, karena menurutnya dua kali konfirmasi itu sudah cukup.

“Terserah mau kemana, langsung ke Kadis juga enggak apa-apa. yang jelas saya sudah cukup memberikan komentar, sekarang saya sudah lelah,” pungkasnya.

Menanggapi terkait penolakan dan enggannya Surahman berkomentar saat dikonfirmasi wartawan, ketua PWI Kota Metro Abdul Wahab mengatakan, seharusnya Rahman bisa memberikan informasi apa adanya kepada wartawan terkait masalah itu agar publik tahu sesungguhnya pekerjaan dimaksud.

“Harusnya Rahman jangan menghindar dengan media, mereka (wartawan) kan memang sudah tugas mereka mem follow up nya, dia kan selaku KPA, tapi kalau dia (Rahman) enggak mau berkomentar tidak apa apa itu hak dia.
Justru jika rahman enggan kometar dan menghindar dari media iti justru boomerang bagi dia akan menimbulkan/ mengundang pertanyaan publik,” jelas Wahab.  (Bams)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *