Jalan penghubung Negri Katon (Pesawaran)-Branti(Lampung Selatan) baru diperbaiki
sudah kembali rusak.
Lucunya, perbaikan jalan itu baru hitungan hari, tak tanggung-tanggung,
setidaknya sekitar 30 titik jalan yang baru diperbaiki kembali rusak.
Pihak Dinas Bina Marga(DBM) provinsi Lampung berkilah, kendaraan tonase besar
menjadi salah satu faktor rusaknya jalan itu.
Koordinator Presidum Pemantau Kebijakan Anggaran Daerah(KPKAD), Gindha Ansori
Wayka angkat bicara soal ini.
Kasat mata Ansori menilai, pertama saat ini perbaikan jalan ini masih masuk
masa pemeliharaan, kalaupun rusak harus diperbaiki oleh rekanan, kemudian, jika
sampai 6 bulan tidak ada perbaikan maka dana pemeliharaannya tidak dapat
dicairkan.
“Dan aparat penegak hukum dapat mulai melakukan penyelidikan dan penyidikan,”kata
Ansori, Jum’at(22/01/2016).
Sebetulnya kata dia, pihak Bina Marga tidak perlu mengatakan, banyak mobil
besar yang masuk di sana, sehingga cepat rusak, justeru kata Ansori, sepertinya
pihak DBM tidak cerdas mensikapi persoalan jalan rusak, alasannya, sudah tahu
mobil bermuatan berton-ton.
“Mengapa tidak direncanakan matang dengan dana pembangunan yang berlipat
ganda,”ungkapnya.
Di samping itu KPKAD menduga rekanan kekurang waktu sehingga tergesa-gesa dalam
menyelesaikan pekerjaan sehingga mempengaruhi kualitas hasil pekerjaaan.
Kemudian dipengaruhi oleh jumlah dana yang diguyurkan ke pembangunan jalan
tersebut yang bisa saja berkurang.
“Karena dugaan rekanan memperoleh pekerjaan dengan adanya uang setoran,”tegasnya.
KPKAD mendesak agar rekanan yang mengerjakannya dapat segera memperbaiki jika,
pun DBM agar segera memantau kinerja rekanan.
“Jika tidak maka dapat saja anda(rekanan, pejabat DBM)
dikurung,”tegasnya.(Ndi)