Novelia Yulistin Sanggem |
Bandarlampung- Praktek dugaan Pungli menyasar di segala sendi kehidupan tak terkecuali di dunia pendidikan.
Ketua
Laskar Perempuan Berdikari (Laspri) Lampung, Novellia Yulistin Sanggem
mengatakan, apa yang dilakukan oleh mahasiswa
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung menyuarakan aspirasi
mereka di jalan dan melaporkan Rektor, Mukri ke Kejati Lampung hal yang wajar.
Laskar Perempuan Berdikari (Laspri) Lampung, Novellia Yulistin Sanggem
mengatakan, apa yang dilakukan oleh mahasiswa
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung menyuarakan aspirasi
mereka di jalan dan melaporkan Rektor, Mukri ke Kejati Lampung hal yang wajar.
Alasannya kata aktifis wanita ini, jika mahasiswa sudah melakukan
pendekatan terlebih dulu dengan pihak rektorat dan sikap dari kampus yang tidak juga mau menanggapi segala
keresahan para mahasiswa.
pendekatan terlebih dulu dengan pihak rektorat dan sikap dari kampus yang tidak juga mau menanggapi segala
keresahan para mahasiswa.
Saat ini kata
dia, banyak cara untuk melakukan praktek dugaan
Pungutan
Liar(Pungl)i yang terjadi di berbagai lembaga
atau pemerintahan.
dia, banyak cara untuk melakukan praktek dugaan
Pungutan
Liar(Pungl)i yang terjadi di berbagai lembaga
atau pemerintahan.
“Tidak
terkecuali dengan kampus,” urainya, Sabtu(05/11/2016).
terkecuali dengan kampus,” urainya, Sabtu(05/11/2016).
Persoalan Infak Masjid adalah bagian dari fasilitas
pendukung untuk keagamaan. Memang seharusnya lanjut dia, anggaran yang diambil tidak memberatkan mahasiswa, dan mahasiswa juga berhak untuk tahu transparansi dana yang sudah dikeluarkan.
pendukung untuk keagamaan. Memang seharusnya lanjut dia, anggaran yang diambil tidak memberatkan mahasiswa, dan mahasiswa juga berhak untuk tahu transparansi dana yang sudah dikeluarkan.
Ketua Komite
Rakyat Nasional (Kornas) Jokowi Provinsi Lampung ini juga
mensoal akan besaran dana Rp 50 ribu pada saat ribuan mahasiswa IAIN Raden
Intan Lampung beberapa waktu lalu melakukan tes urine. Alasannya
kata dia, sudah kewajiban kampus untuk memberikan
hasilnya, dan harus dijelaskan juga untuk apa test tersebut dilaksanakan.
Rakyat Nasional (Kornas) Jokowi Provinsi Lampung ini juga
mensoal akan besaran dana Rp 50 ribu pada saat ribuan mahasiswa IAIN Raden
Intan Lampung beberapa waktu lalu melakukan tes urine. Alasannya
kata dia, sudah kewajiban kampus untuk memberikan
hasilnya, dan harus dijelaskan juga untuk apa test tersebut dilaksanakan.
“Jangan serta–merta membuat kebijakan anggaran-anggaran yang memberatkan mahasiswa,”
sergahnya.
sergahnya.
Ia menghimbau, agar rektorat dan mahasiswa duduk satu
meja, mengedepankan dialog untuk menyelesaikan polemik yang belum berkesudahan
di kampus ‘Hijau’ yang akan bermetaformosis menjadi Universitas Islam Negeri(UIN)
Lampung.
meja, mengedepankan dialog untuk menyelesaikan polemik yang belum berkesudahan
di kampus ‘Hijau’ yang akan bermetaformosis menjadi Universitas Islam Negeri(UIN)
Lampung.
“Win–win solution dulu saya kira lebih tepat. Agar intelektual–nya lebih kental daripada ego-ego oknum-oknum baik kampus maupun mahasiswanya,”
ungkapnya.
ungkapnya.
Disinggung apakah sudah tepat dugaan ancaman Drop Out(D0) dari oknum Dekan, Rijal terhadap
mahasiswa setempat, pasca
melaporkan rektor
IAIN Raden Intan, Mukri ke
Kejati Lampung, diduga
kuat atas inisiatif rektor ?.
mahasiswa setempat, pasca
melaporkan rektor
IAIN Raden Intan, Mukri ke
Kejati Lampung, diduga
kuat atas inisiatif rektor ?.
“Sangat
tidak bijak,” tegas aktifis
yang giat memperjuangkan berdirinya kembali SMK N 9 Bandarlampung ini.
tidak bijak,” tegas aktifis
yang giat memperjuangkan berdirinya kembali SMK N 9 Bandarlampung ini.
Alsannya kata dia, kebiasan penguasa menekan itu
harusnya jangan jadi budaya di kampus. Rektor ucap dia, harusnya bukan men–DO mahasiswa, tetapi segera melengkapi data atau
mensikapi lebih arif akan polemik mahasiswa
tersebut.
harusnya jangan jadi budaya di kampus. Rektor ucap dia, harusnya bukan men–DO mahasiswa, tetapi segera melengkapi data atau
mensikapi lebih arif akan polemik mahasiswa
tersebut.
“Panggil
mahasiswanya. Ajak
dialog dengan kampus, dan berikan keterangan
kejelasannya,” himbaunya.
mahasiswanya. Ajak
dialog dengan kampus, dan berikan keterangan
kejelasannya,” himbaunya.
Dikarenakan kata dia, yang dibutuhkan mahasiswa itu kejelasan akan
anggaran dan kegunaannya, agar tidak mengarah ke dugaan Pungli.
anggaran dan kegunaannya, agar tidak mengarah ke dugaan Pungli.
“Karena mereka merasa keberatan dengan anggaran tersebut,” ungkapnya.
“Jadi rektor enggak boleh sewenang-wenang. Jadilah bapak yang baik, bijak dan arif untuk anak-anaknya,” tegasnya. (*)
Baca juga: Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tegaskan Sumbangan Tidak Boleh Ditentukan Nominalnya