SANG
BOCAH, 56 tahun lalu, bertelanjang kaki, celana pendek, menyelusuri jalan
setapak sepanjang beberapa kilometer dari rumah ke sekolah setiap hari. Kaki
kecilnya kerap melompat di antara bebatuan dan ilalang yang masih berembun di
Kabupaten Way Kanan.
BOCAH, 56 tahun lalu, bertelanjang kaki, celana pendek, menyelusuri jalan
setapak sepanjang beberapa kilometer dari rumah ke sekolah setiap hari. Kaki
kecilnya kerap melompat di antara bebatuan dan ilalang yang masih berembun di
Kabupaten Way Kanan.
Di
usia 61 tahun, anak petani itu kembali ke kampung halaman meminta restu menjadi
gubernur Lampung. Ya, dialah Arinal Djunaidi. Di depan kerabat dan para tokoh,
Arinal Djunaidi yang bergelar Sutan Dalom Pemuka Marga mengisahkan sepintas
perjalanan hidupnya usai solat Jumat akhir Juni lalu. “Makanya tapak kaki
saya lebar,” humornya.
usia 61 tahun, anak petani itu kembali ke kampung halaman meminta restu menjadi
gubernur Lampung. Ya, dialah Arinal Djunaidi. Di depan kerabat dan para tokoh,
Arinal Djunaidi yang bergelar Sutan Dalom Pemuka Marga mengisahkan sepintas
perjalanan hidupnya usai solat Jumat akhir Juni lalu. “Makanya tapak kaki
saya lebar,” humornya.
Sang
ayah terkejut saat Arinal Djunaidi yang masih bocah mengutarakan keinginan dan
pemikiran tentang cita-citanya. Bagaimana bisa, bocah sekecil itu sudah punya
keinginan ingin menamatkan sekolah rakyat (SR) jauh dari kampung halamannya, di
ibukota Provinsi Lampung yang dulu masih berupa kota kembar
Tanjoengkarang-Teloekbetoeng.
ayah terkejut saat Arinal Djunaidi yang masih bocah mengutarakan keinginan dan
pemikiran tentang cita-citanya. Bagaimana bisa, bocah sekecil itu sudah punya
keinginan ingin menamatkan sekolah rakyat (SR) jauh dari kampung halamannya, di
ibukota Provinsi Lampung yang dulu masih berupa kota kembar
Tanjoengkarang-Teloekbetoeng.
Sang
ayah yang berasal dari Negarabatin dan ibu dari Negribesar hanya terus berdoa
dan mendukung semaksimal mungkin apa yang dipikirkan, dicita-citakan putranya.
Sang bocah tak ingin hanya tamat sekolah dasar dan paling maksimal menjadi
kepala kampung.
ayah yang berasal dari Negarabatin dan ibu dari Negribesar hanya terus berdoa
dan mendukung semaksimal mungkin apa yang dipikirkan, dicita-citakan putranya.
Sang bocah tak ingin hanya tamat sekolah dasar dan paling maksimal menjadi
kepala kampung.
Arinal
Djunaidi tak mau bersaing dengan sanak-saudara berebut jabatan tertinggi di
kampungnya. Dia ingin berbuat lebih tak hanya untuk masyarakat kampungnya, tapi
juga untuk masyarakat Provinsi Lampung. Sang ayah angkat tangan dengan tekad
bulat dan akhirnya berupaya keras agar sang putra dapat meraih cita-citanya.
Djunaidi tak mau bersaing dengan sanak-saudara berebut jabatan tertinggi di
kampungnya. Dia ingin berbuat lebih tak hanya untuk masyarakat kampungnya, tapi
juga untuk masyarakat Provinsi Lampung. Sang ayah angkat tangan dengan tekad
bulat dan akhirnya berupaya keras agar sang putra dapat meraih cita-citanya.
Anak
petani itu akhirnya melanjutkan sekolah menengahnya di Bandarlampung. Setelah
itu, Arinal Djunaidi melanjutkan pendidikannya Sekolah Pertanian Menengah Atas
(SPMA). Tamat sekolah, sang bocah yang telah tumbuh menjadi remaja melihat ada
kesempatan untuk jadi sarjana.
petani itu akhirnya melanjutkan sekolah menengahnya di Bandarlampung. Setelah
itu, Arinal Djunaidi melanjutkan pendidikannya Sekolah Pertanian Menengah Atas
(SPMA). Tamat sekolah, sang bocah yang telah tumbuh menjadi remaja melihat ada
kesempatan untuk jadi sarjana.
Dia
memilih masuk Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Dengan mengantongi gelar
insinyur pertanian, Arinal Djunaidi pun mendaftarkan diri sebagai pegawai
negeri dan menitinya dengan sabar dari tangga karir paling bawah sampai
akhirnya menjadi kepala dinas.
memilih masuk Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Dengan mengantongi gelar
insinyur pertanian, Arinal Djunaidi pun mendaftarkan diri sebagai pegawai
negeri dan menitinya dengan sabar dari tangga karir paling bawah sampai
akhirnya menjadi kepala dinas.
Dia
juga mengaku bersyukur sempat merasakan bagaimana sulitnya kehidupan
keluarganya sebagai petani. Arinal Djunaidi juga mengatakan bersyukur tidak
mudahnya menyelesaikan tahapan pendidikan dan karirnya. Namun, dia yakin dengan
kesabaran, keihlasan, dan kejujuran, semua kesulitan bisa diatasi. “Yang
penting, kaya hati,” ujarnya.
juga mengaku bersyukur sempat merasakan bagaimana sulitnya kehidupan
keluarganya sebagai petani. Arinal Djunaidi juga mengatakan bersyukur tidak
mudahnya menyelesaikan tahapan pendidikan dan karirnya. Namun, dia yakin dengan
kesabaran, keihlasan, dan kejujuran, semua kesulitan bisa diatasi. “Yang
penting, kaya hati,” ujarnya.
Tahap
demi tahap, karir birokrasi ditekuninya sampai satu titik, dia diajak Tamanuri
“mulang tiuh” menjadi Wakil Bupati di Kabupaten Way Kanan. Tapi, kala
itu, Sjachroedin ZP tak setuju. Dia ingin Arinal Djunadi menjadi Sekdanya.
Sebagai abdi negara, Arinal Djunaidi patuh pada pimpinan tertingginya.
demi tahap, karir birokrasi ditekuninya sampai satu titik, dia diajak Tamanuri
“mulang tiuh” menjadi Wakil Bupati di Kabupaten Way Kanan. Tapi, kala
itu, Sjachroedin ZP tak setuju. Dia ingin Arinal Djunadi menjadi Sekdanya.
Sebagai abdi negara, Arinal Djunaidi patuh pada pimpinan tertingginya.
Arinal
bersyukur dipercaya dari 2000-an PNS menjabat jabatan tertinggi birokrasi.
Kursi Sekdaprov Lampung dilanjutkannya di era Ridho Ficardo, Gubernur saat ini,
sampai purna tugas. Setelah pensiun, Arinal Djunaidi menjajaki keberuntungannya
di politik.
bersyukur dipercaya dari 2000-an PNS menjabat jabatan tertinggi birokrasi.
Kursi Sekdaprov Lampung dilanjutkannya di era Ridho Ficardo, Gubernur saat ini,
sampai purna tugas. Setelah pensiun, Arinal Djunaidi menjajaki keberuntungannya
di politik.
DPP
Partai Golkar mengapresiasi kerja keras politik Arinal Djunaidi sebagai ketua
DPD I Golkar Lampung dalam upaya membesarkan partai menghadapi Pilkada 2018,
Pileg dan Pilpres 2019. Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi nasional di
DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (03/7),” kata Korbid Pemenangan Pemilu
Tony Eka Candra.
Partai Golkar mengapresiasi kerja keras politik Arinal Djunaidi sebagai ketua
DPD I Golkar Lampung dalam upaya membesarkan partai menghadapi Pilkada 2018,
Pileg dan Pilpres 2019. Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi nasional di
DPP Partai Golkar, Jakarta, Senin (03/7),” kata Korbid Pemenangan Pemilu
Tony Eka Candra.
Arinal
Djunaidi, sejak menjadi ketua Golkar Lampung, langsung melakukan konsolidasi
partai dan aksi-aksi sosial kemasyarakatan. Saat terjadi banjir di Lampung, dia
menggerakan partainya membantu korban banjir. Arinal Djunaidi juga telah
berpesan kepada wakil rakyat dari partainya untuk memosisikan diri bersama
rakyat.
Djunaidi, sejak menjadi ketua Golkar Lampung, langsung melakukan konsolidasi
partai dan aksi-aksi sosial kemasyarakatan. Saat terjadi banjir di Lampung, dia
menggerakan partainya membantu korban banjir. Arinal Djunaidi juga telah
berpesan kepada wakil rakyat dari partainya untuk memosisikan diri bersama
rakyat.
Dengan
selogan “Arinal Tulus Melayani Rakyat”, suami Rianasari asal Lampung
Barat-Jogjakarta itu memohon doa restu masyarakat Lampung untuk menjadi
Gubernur Lampung. Bapak empat anak itu juga telah didukung sebagian besar
kadernya. Soal satu-dua yang berpikiran lain, wajar dalam dinamika partai, ujar
Arinal Djunaidi.
selogan “Arinal Tulus Melayani Rakyat”, suami Rianasari asal Lampung
Barat-Jogjakarta itu memohon doa restu masyarakat Lampung untuk menjadi
Gubernur Lampung. Bapak empat anak itu juga telah didukung sebagian besar
kadernya. Soal satu-dua yang berpikiran lain, wajar dalam dinamika partai, ujar
Arinal Djunaidi.
Dia
kini keliling Lampung untuk memperkenalkan diri sekaligus memohon doa restu
masyarakat Lampung memimpin provinsi ini. Arinal Djunaidi mengaku prihatin
dengan kondisi pertanian, perkebunan, dan perikanan di Lampung. ” Harus
ada sistem dan industrialisasi untuk pemberdayaan sektor yang menjadi hajat
hidup mayoritas masyarakat Lampung,” katanya.
kini keliling Lampung untuk memperkenalkan diri sekaligus memohon doa restu
masyarakat Lampung memimpin provinsi ini. Arinal Djunaidi mengaku prihatin
dengan kondisi pertanian, perkebunan, dan perikanan di Lampung. ” Harus
ada sistem dan industrialisasi untuk pemberdayaan sektor yang menjadi hajat
hidup mayoritas masyarakat Lampung,” katanya.
Dengan
menjadi Gubernur, Arinal Djunaidi mengatakan baru dapat berbuat lebih banyak
lagi untuk masyarakat Lampung lewat kebijakan-kebijakan yang prorakyat.
“Apalagi yang saya inginkan, tak ada lagi yang ingin dikejar, kecuali
bagaimana mencurahkan ilmu dan pengalaman selama untuk pengabdian kepada
masyarakat,” katanya.
menjadi Gubernur, Arinal Djunaidi mengatakan baru dapat berbuat lebih banyak
lagi untuk masyarakat Lampung lewat kebijakan-kebijakan yang prorakyat.
“Apalagi yang saya inginkan, tak ada lagi yang ingin dikejar, kecuali
bagaimana mencurahkan ilmu dan pengalaman selama untuk pengabdian kepada
masyarakat,” katanya.
Arinal
Djunaidi yakin tak ada masalah yang tak ada jalan keluarnya. “Allah SWT,
Tuhan YME itu adil, di padang pasir, qurma bisa tumbuh subur, apa lagi di
daerah kita yang katanya tongkat saja bisa jadi tanaman,” katanya.
Djunaidi yakin tak ada masalah yang tak ada jalan keluarnya. “Allah SWT,
Tuhan YME itu adil, di padang pasir, qurma bisa tumbuh subur, apa lagi di
daerah kita yang katanya tongkat saja bisa jadi tanaman,” katanya.
Arinal
Djunaidi menawarkan solusi mengatasi banyak masalah di Lampung. Di beberapa
daerah, dia sempat mengungkapkan visi dan sedikit visinya. Arinal akan
memaparkannya pada debat Cagub nanti. Yang penting, baginya, masyarakat
mendukung upayanya yang tulus melayani rakyat. (*)
Djunaidi menawarkan solusi mengatasi banyak masalah di Lampung. Di beberapa
daerah, dia sempat mengungkapkan visi dan sedikit visinya. Arinal akan
memaparkannya pada debat Cagub nanti. Yang penting, baginya, masyarakat
mendukung upayanya yang tulus melayani rakyat. (*)