dr. Zam (kiri). Foto ist |
Bandarlampung- Ketua Gerakan Anti Narkoba Majelis Ulama Indonesia (Ganas Annar MUI) Bandarlampung, dr. Zam Zanariah memberikan edukasi mengenai epilepsi di salah satu TV swasta Lampung, Rabu (24/10/2018).
Dalam dialog spesial yang sering dibawakan oleh Kristian Romeo kali ini dialognya bertemakan penyakit epilepsi.
dr. Zam Zanariah, Sp.S.M.Kes memaparkan penyakit epilepsi adalah suatu kondisi yang dapat menjadikan seseorang mengalami kejang secara berulang. Kerusakan atau perubahan di dalam otak diketahui sebagai penyebab pada sebagian kecil kasus epilepsi.
“Namun pada sebagian besar kasus yang pernah terjadi, penyebab masih belum diketahui secara pasti,” ucapnya.
Ia menuturkan, epilepsi dapat mulai diderita seseorang pada usia kapan saja, meski umumnya kondisi ini terjadi sejak masa kanak-kanak.
“Berdasarkan penyebabnya, epilepsi dibagi dua, yaitu idiopatik dan simptomatik,” imbuhnya.
Epilepsi idiopatik lanjut dia, disebut juga sebagai epilepsi primer yang merupakan jenis epilepsi yang penyebabnya tidak diketahui. Sejumlah ahli menduga bahwa kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik (keturunan).
“Sedangkan epilepsi simptomatik (disebut juga epilepsi sekunder) merupakan jenis epilepsi yang penyebabnya bisa diketahui,” paparnya.
Sejumlah faktor kata dia, seperti luka berat di kepala, tumor otak, dan strok diduga bisa menyebabkan epilepsi sekunder. Epilepsi juga bisa menyebabkan kematian mendadak dan mengalami status epileptikus pada kasus yang jarang terjadi. Status epileptikus merupakan kondisi ketika penderita epilepsi mengalami kejang selama lebih dari 5 menit atau mengalami serangkaian kejang pendek.
“Ketika serangkaian kejang pendek terjadi, penderita status epileptikus biasanya akan berada dalam keadaan yang tidak sadar sepenuhnya. Status epileptikus dapat menyebabkan kerusakan pada otak secara permanen, bahkan kematian,” ungkap dr. Zam
Di hari dokter nasional ini harapan dr. Zam kesehatan di masyarakat terus meningkat sehingga tercipta masyarakat yang sejahtera.