Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim mengajak para pelajar/santri untuk menabung guna investasi di masa depan. Salah satunya dengan ikut memiliki rekening: satu rekening satu pelajar.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim dalam Acara Webinar Gerakan Menabung Simpanan Pelajar (SimPel) Islamic Banking (iB) Bersama 1.000 Pelajar/Santri dalam rangka Hari Indonesia Menabung (HIM) tahun 2022, di MAN 1 Bandar Lampung, Selasa (30/8/2022).
Melalui Gerakan Indonesia Menabung, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim ajak para pelajar/santri untuk menabung guna investasi di masa depan.
Adapun tema Gerakan Menabung SimPel iB Bersama 1.000 Pelajar/Santri ini mengangkat tema wujudkan generasi muda yang kreatif, inovatif, dan inklusi.
Gerakan Menabung ini merupakan bentuk kerjasama antara OJK Lampung bersama Pemerintah Provinsi Lampung, Kemenag Lampung, Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), BPRS Asbisindo, dan Islamic Banking.
Wakil Gubernur Chusnunia berharap gerakan menabung ini menjadi budaya dan pendidikan anak sebagai investasi di masa depan.
Untuk itu, Wagub Chusnunia mengajak semua pihak untuk menyukseskan gerakan menabung Indonesia, Satu Rekening Satu Pelajar ini.
Sementara, Kepala OJK Lampung, Bambang Hermanto menjelaskan bahwa Gerakan menabung dalam rangka program satu rekening satu pelajar sudah digalakkan sejak tahun 2015.
Ini merupakan langkah maju bagi kita karena dari Kementerian Agama maupun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sudah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh jajaran dibawahnya, sehingga diharapkan ini bisa menjadi semangat bagi teman-teman perbankan syariah maupun perbankan konvensional dengan sekolah-sekolah, supaya ada kerjasama agar setiap pelajar/santri ini bisa memiliki rekening (satu rekening, satu pelajar).
“Saat ini sudah ada MoU 13 Bank dengan 21 lembaga sekolah maupun pondok pesantren, dengan jumlah rekening sekitar 3.433 rekening baru,” jelasnya.
Namun untuk secara total di Provinsi Lampung, Lanjut Bambang Hermanto, sudah ada sekitar 5.000 sekolah yang sudah kerjasama dengan jumlah nominal sekitar 10 miliar. “Ini yang terus kita gerakkan secara masif, agar seluruh sekolah bisa melakukan MoU, dan setiap pelajar/santri memiliki rekening,” tambahnya