Proyek Jalan di Bangkunat Milik Distan Mangkrak, Elemen Desak Diusut

Pesisir Barat – Pembangunan jalan proyek Dinas Pertanian (Distan) di Pekon Sukanegeri dan Pekon Sukamarga, Bangkunat, Pesisir Barat, Lampung mangkrak.

Salah satu tokoh masyarakat berinisial M mengaku bingung melihat cara kerja pihak pelaksana. Pasalnya bangunan tersebut dianggarkan pada tahun 2020 yang lalu sumber dana dari DID tapi tidak selesai.

“Aneh udah tahun 2021 belum juga kelar, dan menurut keterangan pihak Pokmas Taslim bahwa kerjaan ini swakelola dan saat ini kami sebagai warga penerima manfaat mulai bekerja, namun beberapa hari berikutnya diambil alih oleh pihak Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Barat yaitu oleh bapak Nurdin,” kata dia.

Baru-baru ini awak media meninjau langsung jalan tersebut, dan melihat bahwa pihak Pokmas Pekon Sukanegeri tidak kerja lagi karena sudah dikerjakan oleh pihak ketiga yang disebut orang dari Liwa Lampung Barat.

Dikonfirmasi di lapangan Marwan sebagai pijak ketiga mengatakan, dia diperintah oleh pihak Dinas Pertanian untuk mengerjakan jalan rabat beton tersebut, sementara Peratin (Kades) Sukanegeri, Anzir saat dihubungi mengatakan, dia sama sekali tidak tahu bahkan tidak ada kordinasi dari pihak dinas atau pekerjanya.

Kepala Kantor Pertanian tingkat Kecamatan Bangkunat, Tajuddin mengatakan, ia tidak tahu menahu dan tidak ada koordinasi terkait bangunan jalan tersebut.

Sementara Kasi Jalan Dinas Pertanian Kabupaten Pesisir Barat, Lendra menyampaikan, atas keterlambatan pengerjaan memang dibolehkan oleh aturan, dan soal kerjaan swakelola spenuhnya dikerjakan oleh warga sekitar sebagai penerima manfaat.

“Jadi kita liat aja nanti karena warga sekitarlah yang bertanggung jawab mau dijadikan seperti apa jalan tersebut. Saat kami tanyakan bahwa telah dikerjakan pihak ketiga beliau hanya menjawab diperbantukan saja dan nanti akan kami tanyakan lebih lanjut ke Pokmas Pekon Sukanegeri Kecamatan Bangkunat Pesisir Barat. Dengan volume panjang 900 meter. Dengan dana Rp 255,500,000. Dengan waktu pelaksanaan 63 hari,” kata dia.

Sementara DPP LSM Lembaga Independen Pemantau Anggaran Negara
(LIPAN), Mayasir berujar, terkait pekerjaan tersebut memang dari awal pelaksaan diduga sudah ada ‘kongkalingkong’.

Pasalnya, pihak Dinas Pertanian konsultan dan pengawas serta pekerja sudah ‘kucing-kucingan’, terlihat pihak-pihak terkait saling lempar tanggungjawab.

“Artinya diduga sudah ada niat kangkalikong dari pihak Dinas sehingga yang jadi korban masyarakat sebagai pengguna. Oleh sebab itu kami dari LSM LIPAN mendesak pihak Dinas Pertanian Pesisir Barat untuk bertanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut, dan kami LSM LIPAN juga mendesak pihak penegak hukum untuk menindaklanjuti dengan memeriksa semua yang terlibat dalam pekerjaan tersebut, yang mana kami menduga bahwa masih banyak pekerjaan Dinas Pertanian di kecamatan lain yang mangrak terbengkalai sehingga merugikan masyarakat banyak dan keuangan negara,” paparnya.(Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *