Bencana Longsor, DPRD Desak Pemerintah Setempat Ambil Sikap

Bandarlampung – Soal bencana alam yang baru-baru ini terjadi di Provinsi Lampung, terutama di Kabupaten Tanggamus Way Semangka mendapat sorotan dari Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung.

Wakil Ketua I DPRD Lampung Elly Wahyuni meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) membantu Pemkab Tanggamus, agar segera mengambil sikap dalam melakukan langkah- langkah antisipasi supaya bencana tanah longsor dan banjir tidak terus menerus terulang.

“Walaupun itu bukan Dapil saya, tapi selaku Wakil Rakyat kita punya tanggung jawab moral kepada masyarakat Lampung. Jadi saya mendesak Pemprov untuk membantu Pemkab Tanggamus agar segera melakukan langkah konkret dalam upaya pencegahan bencana supaya seperti itu tidak terulang kembali,” tegas Srikandi Partai Gerindra tersebut, Senin (05/10/2020).

Elly juga meminta kepada kandidat Kepala BPBD Lampung, jika kelak terpilih harus memiliki inovatif dan komunikatif. Menurutnya, langkah tersebut dilakukan supaya Provinsi Lampung juga mendapatkan atensi dari Pemerintah Pusat dalam penanganan dan penanggulangan bencana alam.

Sebelumnya diberitakan, Banjir dan longsor kembali menerjang Kecamatan Semaka, Tanggamus. Seperti banjir yang terjadi pada 10 Januari 2020, 5 Agustus 2020, dan terakhir pada Rabu (30/9/2020) malam. Kekuatan banjir bandang tersebut cukup dahsyat.

Pada banjir terakhir, selain merusak rumah juga membuat 228 hektare lahan sawah yang siap panen rusak. Menurut hasil Analisis Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Seputih Way Sekampung, kawasan Semaka akan selalu berulang banjir dan longsor bila tidak ditangani dengan serius oleh semua pihak.

Pasalnya, dari tiga kali banjir bandang selama 2020, areal terdampak itu-itu saja, yakni daerah yang dialiri Way Kerap. Areal tersebut meliputi Pekon Way Kerap, Pekon Sedayu, Pekon Sidorejo, Pekon Kacapura, dan Pekon Sidojoyo.

Sewaktu kawasan ini diterjang banjir pada 10 Januari 2020, BPDASHL Seputih Way Sekampung menyimpulkan bahwa penyebab banjir bandang dan tanah longsor akibat maraknya pembukaan lahan kebun kopi dan curah hujan tinggi. Menurut Kepala Seksi Evaluasi BPDASHL Seputih Way Sekampung, Taufik Aulia Nasution, Pekon Sedayu dan Way Kerap, misalnya, berada di ketinggian 28 meter dari permukaan laut (mdpl) dan dikelilingi dataran tinggi seperti hutan lindung Register 31 Pematang Arahan (670 mdpl). (*)

Arteripost.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *