Diduga Sakit Jiwa, Belasan Tahun Gadis di Bengkunat Pesisir Barat Ini Diisolasi di Hutan

Pesisir Barat – Miris dan memprihatinkan, mungkin kata ini yang bisa mewakili keadaan Yuyun (22).

Ya. Gadis yang terbilang cantik warga Kabupaten Pesisir Barat, Lampung ini belasan tahun dikucilkan oleh kedua orang tuanya juga keluarganya. Ia diisolasi hidup sendiri di sebuah gubuk kebun di perbukitan, sementara orang tuanya tinggal di kampung keramaian dengan jarak tempuh sekitar 3 KM.

Yuyun mulai diisolasi sejak ia lulus SD dengan alasan keluarga Yuyun mengalami gejala gangguan jiwa. Pola hidup Yuyun sangat tak layak, namun itulah yang harus dijalaninya, sekitar belasan tahun lamanya seolah tak ada yang peduli sehingga tampak seperti orang yang tak waras.

Peratin (Kades) setempat, Ali Yahya menyampaikan, Yuyun sebenarnya adalah anak yang cerdas. Saat dia duduk di bangku SD, sejak itu anak ini diduga mendapat tekanan yang luar biasa dari kedua orang tua kandungnya sehingga keadaannya menjadi begini.

Pihak pemerintahan Pekon (desa) Tanjung Rejo, Bangkunat, Pesisir Barat, Lampung sejak mengetahui kondisi Yuyun ini semakin memburuk karena akan dipasung oleh pihak keluarga dengan alasan takut mengganggu warga sekitar.

“Namun kami cegah dan langsung kami tangani dengan bergerak cepat  memberikan pemahaman pada orang tuanya bahwa anak ini butuh perlindungan dari kedua orang tua juga lingkungan,” kata dia, Senin (5/7/2020).

Ali menceritakan, mulai saat ini Yuyun dalam pengawasan pihak pemerintahan pekon dan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak lain seperti pihak Puskesmas sehingga beberapa waktu lalu Ali bersama-sama ke tempat tinggal Yuyun yang berada di Bukit Talang Gisting, Pekon Tanjung Rejo, Bangkunat.

“Dalam hal ini kami kesulitan dalam komunikasi karna dia hanya diam dan diam seolah tak ada yang datang bersamanya, namun menurut keterangan beberapa tokoh masyarakat  yang sempat ditemui bahwa sebagai tetangga kami ingin membantu namun tidak diterima apapun bentuk bantuan kita,” cerita Ali.

Ali menuturkan, sementara adik Yuyun, Oki yang bisa komunikasi walau tidak sempurna, setiap harinya mengantarkan makanan dan pakaian untuk Yuyun.

Ali menyampaikan, pihaknya akan berencana untuk membawanya ke rumah sakit jiwa untuk memeriksakan keadaan Yuyun.

“Jika masih bisa diobati akan kami rawat sampai sembuh, tinggal nunggu waktu pemberangkatan setelah pandemi Covid-19 berakhir dan aman. Hari gini masih ada kehidupan warga masyarakat yang perih dan menyedihkan orang tua kandung dengan tega melakukan hal ini, mungkin karna hidup panik atau tidak tau aturan dan hukum, mari kita renungkan bersama-sama, mencari solusi bersama dan peduli sesama,” ungkap Ali. (Yas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *