Wagub Lampung Imbau Warga Jauhi Keramaian

Bandar Lampung – Meskipun pemerintah sudah mengeluarkan imbauan-imbaun untuk tetap di rumah dan menjaga jarak saat beraktivitas, masih banyak masyarakat yang melakukan kegiatan berdagang dengan berkerumun di berbagai lokasi-lokasi tertentu.

Hal tersebut membuat keresahan bagi masyarakat lainnya, karena berpotensi pandemi Covid-19 akan terus menjalar kepada orang lain.

Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat yang masih berkumpuk beraktivitas melakukan transaksi perekonomiannya. Apalagi di bulan Ramadan ini masih banyak masyarakat yang menggelar pasar tumpah dan banyak juga masyarakat yang berburu takjil.

“Hari ini kita juga sudah membahas mengenai hal tersebut. Kita mengimbau masyarakat dan berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk menertibkannya,” kata Nunik di Posko Satgas Gugus Tugas Covid-19 di Provinsi Lampung, Selasa, 28 April 2020.

Dia mengatakan secara spesifik Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menginstruksikan tim gugus tugas untuk terus mengingatan maayarakat. Ia mengajak masyarakat untuk terus waspada dan mengikuti arahan dari pemerintah.

“Apalagi di Bandar Lampung, angka positif Covid-19 lebih tinggi dari daerah lain di Lampung. Maka dari itu masyarakatnya harus disiplin dan himbauan serta aturan dijalankan,” kata Mantan Bupati Lampung Timur ini.

Dinas Kesehatan Lampung menyebut penambahan dua pasien yang terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) merupakan orang tanpa gejala.

Untuk pasien nomor 43, seorang laki-laki berinisial S, usia 54 tahun yang berasal dari Kabupaten Pesawaran. Sedangkan, pasien nomor 44 merupakan warga Waykanan dengan inisial JM, berusia 65 tahun.

“Keduanya memang merupakan orang tanpa gejala tapi terkonfirmasi positif covid-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana, Selasa (28-4-2020).

Reihana menjelaskan pasien nomor 43 pernah melakukan perjalanan ke luar negeri. Pada 17 April 2019, S pergi ke Malaysia dan Thailand selama empat bulan untuk melakukan dakwah bersama jemaah dari Bandarlampung.

“Pada tanggal 18 Maret, pukul 17.00 WIB S pulang ke rumah. Selama di rumah Tuan S kondisinya sehat,” jelas Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

Kemudian pada 16 April, S dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif atau positif. S pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Pesawaran.

“Sebagai OTG, S menjalani observasi dan isolasi mandiri di RSUD Pesawaran serta sudah dilakukan pengambilan sample swab,” terangnya.

Dia menjelaskan pada 27 April hasil uji swab S ke luar, hasilnya pun terkonfirmasi positif Covid-19.

Selanjutnya, untuk pasien nomor 44 seorang laki-laki yang berasal dari Waykanan. JM pernah menghadiri Ijtima’ Dunia Zona Asia di Gowa Sulawesi Selatan.

“Pada 22 Maret, salah satu warga melapor ke bidan desa tentang kedatangan tuan JM sebagai pelaku perjalanan,” terangnya.

JM diberikan edukasi tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta diminta melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari.

Pada 16 April, JM dilakukan rapid test pertama oleh tim dari Dinas Kesehatan Waykanan, hasilnya non-reaktif atau negatif.

“Tanggal 22 April dilakukan kembali rapid test hasilnya reaktif atau positif. PAda 23 April langsung dilakukan pengambilan swab dan dikirim ke Dinkes Provinsi Lampung. Lalu kita kirimkan ke Palembang,” sebutnya.

Dia menjelaskan pada 27 April, hasil swab pun ke luar dan hasilnya JM dinyatakan positif terinfeksi covid-19 namun tanpa gejala.

“Tanggal 28 April, OTG menjalani isolasi mandiri di rumahnya dan dengan melakukan monitoring dengan menerapkan PHBS dan menjaga jarak,” jelasnya. (**)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *