Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung Paparkan Dua OTG

BANDAR LAMPUNG — Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung, Reihana, mengungkapkan ada dua orang tanpa gangguan (OTG) terkonfirmasi positif.

“Kedua pasien tersebut berasal dari Kabupaten Pesawaran dan Way Kanan, Lampung,” ujarnya, melalui video yang dikirim ke WhatsApp Group (WAG) infi resmi ‘Covid-19 Provinsi Lampung’, Selasa (28/04/2020) malam.

Dijelaskan, OTG pertama yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan nomor 43 berinisial S, laki-laki, usia 54 tahun, dari Kabupaten Pesawaran.

“Kronologisnya, pada 17 Desember 2020, OTG tersebut melakukan perjalanan ke Malaysia dan Thailand selama empat bulan, serta melakukan tabligh akbar bersama anggotanya yang ada di Bandar Lampung,” jelas Reihana.

Kemudian, pada 18 Maret 2020, S pulang ke rumah dan kondisi badannya saat itu sehat.

“Satu bulan setelah kepulangannya, S melakukan pemeriksaan dengan rapid test dan hasilnya positif,” ungkap wanita yang juga kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung itu.

Berdasarkan hasil tersebut, S langsung dibawa ke RSUD Pesawaran untuk dilakukan isolasi mandiri.

Saat ini, S masih menjalani observasi isolasi mandiri, juga sudah dilakukan pengambilan swab.

“Pada 27 April 2020, hasil tes swab datang ke Provinsi Lampung dan hasilnya S terkonfirmasi positif Covid-19,” terang Reihana.

Untuk OTG kedua yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan nomor 44 berinisial JM, laki-laki, usia 65 tahun, berasal dari Kabupaten Way Kanan.

“Kronologisnya, JM pernah melakukan perjalanan dari Gowa, Sulawesi Selatan, menghadiri kegiatan ijtima zona Asia 2020,” ujar Reihana.

Pada 22 Maret 2020, lanjut dia, ada warga melapor ke bidan desa, jika S datang, setelah melakukan perjalanan.

 

“Dia lalu diedukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS, serta karantina atau isolasi mandiri selama 14 hari di rumah, dengan kondisi sehat dan tidak ada gejala apapun,” urai Reihana.

Lalu pada 16 April 2020, JM diperiksa menggunakan rapid test oleh tim dari Dinas Kesehatan Way Kanan, dengan hasil non reaktif.

“Kemudian pada 22 April 2020, Diskes Way Kanan kembali melakukan rapid test terhadap JM dan diketahui hasilnya reaktif, artinya positif,” kata Reihana.

Enam hari kemudian, JM dites Polymerase Chain Reaction (PCR) dan sudah dikirim ke Kota Palembang, Sumatera Selatan, untuk dilakukan pemeriksaan spesimen dan dianjurkan agar melakukan isolasi mandiri di rumahnya.

“Pada 7 April 2020, Diskes Provinsi  Lampung mendapat informasi jika hasil pemeriksaan tes swab JM positif Covid-19,” jelas Reihana.

Saat ini, OTG tersebut masih menjalani isolasi mandiri di rumahnya dan tata laksananya juga adalah melakukan monitoring.

“Tentunya juga melakukan karantina mandiri serta menerapkan phisycal distancing,” kata Reihana.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, setelah dilakukan penutupan akses transportasi selama 3 hari terakhir jumlah ODP mengalami penurunan, meskipun tidak terlalu banyak. Pada tanggal 26 April ODP berjumlah 668 orang, tanggal 27 April ODP berjumlah 635 orang, dan tanggal 28 April ODP berjumlah 609 orang.

“Data ODP memang mengalami penurunan, namun sampai dengan hari ini jumlah kasus positif masih terus meningkat, karena saat ini kami sedang menunggu 59 hasil swab baik itu kasus baru maupun hasil tracking,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, Selasa (28/4/2020).

Reihana pun mengungkapkan, bahwa data pemudik itu akan disampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, agar mereka menyampaikan ke Kepala Daerah masing-masing. Kemudian Kepala Daerah memberitahu perangkat desa bahwa di kampung ini akan datang pemudik sekian orang dan harus dipantau.

Ia pun meminta, kepada para pemudik yang baru saja kembali ke daerahnya dari zona merah harus mengkarantina mandiri selama 14 hari dan dipantau oleh tim surveilance.

Lanjut Reihana, pada hari ini pihaknya telah melakukan screenning kepada setiap orang di semua pintu masuk menuju Lampung, seperti di Pelabuhan Bakauheni, perbatasan Palembang dan juga Bengkulu.

“Tatkala orang yang diperiksa positif, jelas kami akan meminta dengan keras mereka untuk berbalik arah dan tidak boleh masuk ke Provinsi Lampung,” tutupnya.

Diketahui, Dinas Kesehatan Lampung menyebut penambahan dua pasien yang terkonfirmasi positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) merupakan orang tanpa gejala.

Untuk pasien nomor 43, seorang laki-laki berinisial S, usia 54 tahun yang berasal dari Kabupaten Pesawaran. Sedangkan, pasien nomor 44 merupakan warga Waykanan dengan inisial JM, berusia 65 tahun.

“Keduanya memang merupakan orang tanpa gejala tapi terkonfirmasi positif covid-19,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana, Selasa (28-4-2020).

Reihana menjelaskan pasien nomor 43 pernah melakukan perjalanan ke luar negeri. Pada 17 April 2019, S pergi ke Malaysia dan Thailand selama empat bulan untuk melakukan dakwah bersama jemaah dari Bandarlampung.

“Pada tanggal 18 Maret, pukul 17.00 WIB S pulang ke rumah. Selama di rumah Tuan S kondisinya sehat,” jelas Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

Kemudian pada 16 April, S dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif atau positif. S pun langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Pesawaran.

“Sebagai OTG, S menjalani observasi dan isolasi mandiri di RSUD Pesawaran serta sudah dilakukan pengambilan sample swab,” terangnya.

Dia menjelaskan pada 27 April hasil uji swab S ke luar, hasilnya pun terkonfirmasi positif Covid-19.

Selanjutnya, untuk pasien nomor 44 seorang laki-laki yang berasal dari Waykanan. JM pernah menghadiri Ijtima’ Dunia Zona Asia di Gowa Sulawesi Selatan.

“Pada 22 Maret, salah satu warga melapor ke bidan desa tentang kedatangan tuan JM sebagai pelaku perjalanan,” terangnya.

JM diberikan edukasi tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta diminta melakukan karantina mandiri di rumah selama 14 hari.

Pada 16 April, JM dilakukan rapid test pertama oleh tim dari Dinas Kesehatan Waykanan, hasilnya non-reaktif atau negatif.

“Tanggal 22 April dilakukan kembali rapid test hasilnya reaktif atau positif. PAda 23 April langsung dilakukan pengambilan swab dan dikirim ke Dinkes Provinsi Lampung. Lalu kita kirimkan ke Palembang,” sebutnya.

Dia menjelaskan pada 27 April, hasil swab pun ke luar dan hasilnya JM dinyatakan positif terinfeksi covid-19 namun tanpa gejala.

“Tanggal 28 April, OTG menjalani isolasi mandiri di rumahnya dan dengan melakukan monitoring dengan menerapkan PHBS dan menjaga jarak,” jelasnya. (**)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *