Kadiskes Lampung Paparkan Riwayat PDP Asal Lambar

BANDAR LAMPUNG – Setelah selama 2 hari sebelumnya, Kasus Corona di Lampung, tak ada perubahan yang signifikan, hari ini, Selasa (21/4/2020), terjadi perubahan.

Sampai Selasa (21/4/2020), jumlah pasien positif corona di Lampung menjadi 27 kasus.

Dengan rincian, 12 orang dirawat di ruang isolasi, 5 meninggal dunia dan 10 sembuh.

Jumlah tersebut bertambah satu orang dibanding hari sebelumnya yang masih 26 orang.

Selain itu, kasus meninggal dunia pada pasien dalam pengawasan (PDP) juga bertambah.

Tercatat, dari 55 kasus PDP sampai Selasa (21/4/2020), 15 orang masih dirawat, 33 orang dinyatakan negatif, dan 7 orang dinyatakan meninggal dunia.

Untuk kasus PDP meninggal dunia bertambah 2 orang dari hari sebelumnya 5 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung dr Reihana menjelaskan, untuk pasien positif 27 ini merupakan perempuan, inisial S, usia 48 tahun.

Ia tidak memiliki riwayat bepergian ke luar Lampung namun di Lampung Barat (Lambar) ada pasien positif Corona yang sudah meninggal dunia.

Pasien ini awalnya dirawat di RS Alimudin Umar Lampung Barat, kemudian dirujuk ke RS Handayani Kotabumi Lampung Utara pada 6 April lalu baru dirujuk ke RSUDAM.

“Pasien ini juga memiliki keluhan kasus kebidanan.”

“Pada 9 April lalu dilakukan operasi dan diambil sampel swabnya.”

“Hasil swabnya positif Corona.”

“Namun pada 16 April dilakukan rapid test hasilnya negatif nonreaktif.”

“Saat ini kondisinya sudah membaik dan sehat. Nanti setelah benar-benar sembuh, dia isolasi mandiri di rumah,” kata Reihana, Selasa (21/4/2020).

Untuk PDP yang meninggal, kata Reihana, yakni tuan Z usia 24 tahun, warga Bandar Lampung. Dia baru tiba dari Jakarta pada 11 April lalu.

“Yang bersangkutan ini selama 3 bulan sakit pembengkakan di leher kiri dan sebulan terakhir sering demam, namun diabaikan,” jelasnya.

“Pada 19 April ada gejala batuk, sesak napas, mual dan disertai demam.”

“Kondisi pasien tersebut memburuk. Dengan dibantu ibu RT dibawa ke RS swasta.”

“Hasil pemeriksaan tidak baik, suspect di paru dan HIV positif, pasien ditetapkan PDP dari Jakarta dan Batam.”

“Pada 20 April di RSUDAM diambil swab dan pukul 23.00 WIB yang bersangkutan meninggal dunia dan belum tahu hasil swabnya,” tambah Reihana.

PDP lain yang meninggal dunia, lanjut Reihana, yakni Nyonya S umur 50 tahun perempuan warga Lamtim.

Pasien ini memiliki riwayat dari Tangerang pada 4 April 2020.

Pada 6 April ia datang ke puskemas di Lamtim dengan keluhan pusing dan linglung.

“Memang pasien ini tidak ada riwayat demam, batuk, pilek, dan sesak.”

“Pasien kemudian dirujuk ke RS swasta di Metro. Dari sana ia dirujuk lagi ke RS di Balam.”

“Namun pasien ini hanya minta dirawat di puskesmas. Hasil diagnosa pasien mengalami pneumoni dan penimbunan cairan di otak.”

“Pada 20 April pukul 20.10 WIB dinyatakan meninggal dunia,” tandas Reihana. (Tribunlampung.co.id)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *