BANDARLAMPUNG – Peran putra putri daerah membangun Lampung sangat diperlukan.
Hal ini terungkap dalam Bicara Buku Bersama Wakil Rakyat Dr. (Can) Bustami Zainudin, S.Pd., M.H. selaku Anggota MPR RI di Aula Lantai III Gedung Alfian Husin Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya Senin, 28 Oktober 2019.
Mantan Bupati Way Kanan ini mengatakan penulisan buku “Mulang Tiyuh” melatarbelakangi dirinya membangun daerah kelahirannya. “Dua kali saya menjadi pejabat publik untuk membuat buku “Mulang Tiyuh”.
Dalam kegiatan ini juga membutuhkan banyak masukan untuk dapat disempurnakan kedepannya,” ungkapnya.
Anggota DPD RI ini menuturkan dahulu memutuskan untuk kembali ke Way Kanan menjadi pejabat publik didasari untuk membangun daerah asalnya.
“Saya bisa sampai 10 tahun menjadi pejabat publik karena ingin memajukan daerah. Saya mengajak putra daerah saat itu untuk membangun daerah,” ujar Senator Lampung ini.
Way Kanan saat itu mayoritas warga merupakan transmigrasi dari Jawa Tengah. “Saya juga sampaikan saat itu bahwa mendatangkan orang dengan pendidikan tinggi sebanyak-banyaknya agar pemikirannya dapat membantu membangun daerah,” imbuhnya.
Bustami –biasa dia disapa – akhirnya membuat program untuk pelajar dengan memberikan keterampilan khusus vokasi. “Program yang saya buat saat itu juga diminta Presiden SBY untuk presentasi. Jadi percontohan se Indonesia yang mengajak putra daerah membangun daerahnya,” tuturnya.
Dia juga mengajak mahasiswa/i IIB Darmajaya untuk membangun daerahnya. “Jangan tinggalkan asalmu karena ke ibukota itu untuk mencari ilmu tetapi kampung halaman yang harus dibangun,” jelasnya
Sementara, Rektor IIB Darmajaya Ir. Firmansyah YA, M.B.A., M.Sc., menerangkan buku yang ditulis Bustami Zainudin sangat bagus sebagai pengalaman beliau dalam membangun daerahnya.”Kita juga sebagai makhluk ciptaanNya akan kembali ke kampung akhirat dalam persprektif agama. Beliau lama berkecimpung di dunia usaha dan memutuskan kembali ke tempat asalnya karena ingin memajukan kampung halamannya,” ungkapnya.
Hal ini juga yang dilakukan oleh almarhum ayahanda H. Alfian Husin dan almarhumah Ibunda Hj. Yoenidar Karim. “Kami anak-anaknya ditanamkan untuk membangun daerah. Meskipun saya tidak lahir di tanah Lampung tetapi kini tinggal di Bumi Ruwa Jurai untuk mengabdikan dan membangunnya sesuai pesan orang tua. Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi,” bebernya.
Hal senada dikatakan Ketua Yayasan Alfian Husin Dr. Andi Desfiandi, M.A., bahwa membangun daerah dengan mengajak putra-putri daerah. “Saat ini banyak sumberdaya manusia daerah yang tinggi dalam hal pendidikan agar dapat kembali membangun daerahnya,” ungkapnya.
Mantan Rektor IIB Darmajaya ini menerangkan pembangunan daerah akan berhasil dengan melibatkan semua pihak. “Bantuan putra putri daerah, terutama yang mempunyai kewenangan dalam pemangku kepentingan menjadikan daerah dapat maju bila ikut membantu,” tuturnya.
Buku “Mulang Tiyuh” dapat dijadikan pedoman pejabat publik untuk mengingat daerahnya. “Ketika kembali kepada daerah setelah menuntut ilmu, pemuda sebagai generasi penerus bangsa dapat mencontoh Pak Bustami. Buku Mulang Tiyuh bisa dijadikan sebagai trigger mahasiswa merubah daerahnya menjadi maju,” tutupnya. (**)