Lampung Timur — Sebanyak 50 anggota DPRD Kabupaten Lampung Timur Terpilih dilantik dan diambil sumpahnya, Senin (19/08/2019).
Lebih 50 persen dari mereka adalah wajah baru dan milenial menduduki kursi parlemen tersebut, masyarakatpun berharap legislatif itu amanah l.
Hal itulah yang disampaikan beberapa elemen masyarakat usai menghadiri pelantikan para wakil rakyat di gedung DPRD.
Di antaranya, aktifis, LSM, Ormas serta beberapa jurnalis lokal, kabupaten itu. Dalam diskusi nonformal dengan tajuk Ngopi Bareng dan Diskusi Santai (Ngobardis)” di rumah makan “Janati” depan Lapangan Brimob, Komplek Pemda Lampung Timur
Para aktivis tersebut meminta dan berharap para legislatif periode 2019-2024 dapat bekerja sesuai tugas dan fungsinya.
Salah satu aktivis pemerhati publik kabupaten itu, Maradoni meminta, para anggota dewan atau wakil rakyat itu mengemban tugas utama, diantaranya, legislasi, pengawasan dan anggaran.
“Pertama kami ucapkan selamat dan sukses untuk seluruh anggota dewan yang telah di lantik semoga dapat menjaga kepercayaan kami dalam mengemban amanah, dan kepada mereka (anggota dewan) yang sebelumnya berprofesi, pengusaha, kontraktor penyedia barang dan jasa pemerintah, sejak dilantik menjadi pilar ke dua demokrasi, dapat meninggalkan profesi sebelumnya, jika tidak maka akan berdampak pada kinerja,” kata Maradoni.
Dalam suasana diskusi itu juga Ketua Marcab Laskar Merah Putih (LMP) Lampung Timur, Amir Faisol pun menyampikan pandangannya, untuk menguatkan pernyataan Maradoni, yaitu mengacu pada UU Pemilu nomor 7 tahun 2017, menyatakan bakal calon (Balon) tidak diperbolehkan sebagai penyedia jasa pemerintah.
“Maksudnya agar tidak bertentangan kepentingan,” timpal Amir.
Tak mau ketinggalan Husnan Efendi, juga menyampaikan harapannya.
Ketua Aliansi Pemantau Kinerja Aparatur Negara (APKAN) Kabupaten itu justru berharap agar anggota legislatif yang baru saja dilantik itu dapat mengurangi kegiatan kunjungan kerja (Kunker).
“Kalau saya sih berharap pada anggota dewan yang baru ini, agar mengurangi jaln-jalan dengan uang rakyat itu, bentar-bentar Kunker, Study banding kenyataannya, tidak manfaat bagi masyarakat Lampung Timur, kesannya hanya menghabiskan anggaran, tapi kunjungi masyarakatnya, serap aspirasi masyarakat sesuai kebutuhan,” tandas Husnan. (FR)