Bupati Lampung Tengah Tinjau Puluhan Hektare Lahan Jagung

Lampung Tengah – Aksi gerak cepat dan tanggap dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Tengah untuk mengatasi hama ulat bulu yang menyerang petani jagung di Dusun Bumi Mertani, Kampung Negara Aji Tuha, Kecamatan Anak Tuha.

Bupati Lampung Tengah, Loekman Djoyosoemarto, didampingi Kepala Dinas Pertanian setempat, Krisna Rajasa, yang mendapat informasi masalah tersbut langsung turun meninjau lokasi puluhan hektare tanaman jagung petani di dusun tersebut.

Di tempat itu, bupati melakukan penyemprotan dan memberikan bantuan insektisida, untuk mengantisipasi mewabahnya serangan hama ulat bulu.

Informasi yang dihimpun akibat musibah itu, petani ditaksir mengalami kerugian mencapai Rp 6 juta hingga Rp 8 juta per hektare.

“Saya dapat informasi petani jagung di sini lagi terkena musibah. Saya bersama kadis (Pertanian) melakukan langkah antisipasi dengan menyemprot menggunakan insektisida,” kata Loekman, baru-baru ini.

Bupati menjelaskan, pihaknya bersama tenaga ahli pertanian akan melakukan rapat khusus untuk membahas permasalahan ini.

“Kita akan ambil langkah yang terbaik untuk mengatasi kondisi ini,” tegas Loekman.

Kepala Dinas Pertanian Lampung Tengah, Krisna Rajasa, mengatakan telah memberi bantuan berupa insektisida untuk mengatasi serangan hama ulat bulu tersebut kepada para petani.

“Dinas Pertanian Lampung Tengah telah menyiapkan kebutuhan insektisida dan telah kita drop ke lokasi, untuk mengatasi serangan ulat bulu ini. Diharapkan serangan ulat bulu ini segera diatasi dan tidak berkembang ke daerah lain,” ujarnya.

Petani setempat, Suseno, mengaku ada puluhan hektare lahan petani jagung yang terserang ulat bulu.

Menurutnya, bila musim hujan banyak sekali lahan petani yang terserang hama ulat bulu sehingga mengalami kerugian, karena sejak tanaman mulai tumbuh sudah diserang.

“Harapan kami pemerintah segera memberikan bantuan yang dibutuhkan para petani setempat, seperti obat, bibit tanaman, terutama pupuk, sehingga para petani bisa berhasil dan tidak ada penyakit tanaman,” harapnya. (ADV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *