Metro – Wali Kota Metro melepas kafilah MTQ Kota Metro yang akan mengikuti lomba MTQ tingkat Provinsi Lampung ke 47 tahun 2019 yang digelar di Kabupaten Tulang Bawang Barat (TBB).
Pelepasan kafilah tersebut bertempat di Aula Pemerintah Kota Metro Jumat (26/04/2019).
Turut menghadiri Wakil Walikota Metro, Sekda Kota Metro, Jajaran Fokorpimda Kota Metro, Para Asisten, Staf Ahli, Kepala Inspektorat, Kepala OPD dilingkungan Pemkot Metro dan beserta segenap Tim Kafilah MTQ Kota Metro.
Ketua Umum LPTQ Kota Metro H. Ruslan Helmi menyampaikan, mengenai jumlah kafilah MTQ Kota Metro yang akan berangkat berjumlah 93 orang. Terdiri dari pengarah official dan pelatih sebanyak 29 orang, seksi pameran, pawai ta’aruf, dokumentasi dan kesehatan sebanyak 21 orang dan peserta sejumlah 43 orang.
“Pembentukan tim kafilah Kota Metro sendiri didasarkan pada SK Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kota Metro No: 23/LPTQ/KM/04/2019 tanggal 22 April 2019. Dimana peserta MTQ Kota Metro telah mengikuti Training Centre (TC) sebelumnya pada tanggal 8 sampai dengan 10 Maret 2019,” tutupnya.
Wali Kota Metro Achmad Pairin menyampaikan MTQ merupakan kegiatan berkelanjutan yang mana setiap tahunnya dilaksanakan.
“Saya secara pribadi mengucapkan terimakasih dan mudah-mudahan apa yang dilakukan kafilah tiap tahunnya, baik kepada diri sendiri maupun kepada pemerintah daerah, dapat menjadi salah satu amal baik bagi kita semua,” ucapnya.
Lanjutnya, Pairin menuturkan, Kafilah MTQ Kota Metro tahun kemarin menduduki peringkat 7, yang mana tahun ini kita targetkan kafilah MTQ Kota Metro masuk peringkat 3 besar.
“Saya selaku perwakilan Pemerintah Kota Metro, akan memberikan bonus kepada kafilah yang mendapatkan medali emas sebesar dua puluh juta rupiah, lima belas juta untuk medali perak serta dua belas juta untuk medali perunggu. Hal ini diharapkan dapat memantik semangat dan mental para kafilah agar berjuang lebih keras,” ungkap Pairin.
Achmad Pairin mengucapkan selamat jalan dalam bertugas serta tetap menjaga kesehatan dan nama baik diri maupun pemerintah kota metro pada umumnya. “Meskipun kita di tanah rantau yang masih dalam satu provinsi, tetap kita harus menjaga diri dengan baik,” pungkasnya. (Bams)