Lampung Darurat Narkoba, BNM RI ajak Semua Kalangan Waspada

 

Bandarlampung – Provinsi Lampung yang dikenal daerah penyangga atau pintu gerbang pulau Sumatera, rentan masuknya narkoba.

Menurut Ketua Umum Brantas Narkotika dan Maksiat (BNM RI), Fauzi Malanda jika kurangnya pengawasan dari institusi Kepolisian dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dikhawatirkan Lampung menjadi lintasan dan tempat peredaran narkoba.

“Terbukti bahwa Lampung darurat narkoba yang dinyatakan pemerintah pusat. Dalam hal ini institusi yang konsen terhadap pemberantasan narkoba merupakan daerah yang berpredikat peringkat 3 se-Sumatera. Dapat kita bayangkan bila sudah seperti ini,” kata Fauzi, Kamis 4 April 2019 di Sekretariat BNM RI Jalan Laksamana Malahayati Nomor 88 Teluk Betung, Bandarlampung.

Caleg DPR RI nomor urut 5 Dapil Lampung 1 dari Partai Garuda inipun
mengapresiasi Kepolisian di daerah ini dan BNN Provinsi Lampung yang telah bekerja ekstra.

“Tidak lain adalah menyelamatkan komponen generasi muda untuk terhindar dari narkoba,” ucapnya.

Pria yang aktif di berbagai organisasi ini juga mengapresiasi kinerja Satres Narkoba Bandarlampung, dan Satres Narkoba di Lampung yang telah bekerja dengan profesional dengan terus memerangi peredaran narkoba.

“Dalah satu contoh di Bandarlampung menjamurnya cafe-cafe, discotique, rumah rumah kost. Bukan tidak mungkin di situ ada peredaran narkoba. Oleh karena mari kita bekerjasama untuk melakukan pencegahan sedini mungkin,” paparnya.

Fauzi juga menghimbau aparat pemerintah di tingkat kecamatan, kelurahan dan desa untuk melakukan pengawasan terhadap rumah-rumah kost.

“Bukan tidak mungkin di situ ada para bandar atau pengedar di sana. Mengapa saya curigai karena rumah kos bisa sewaktu waktu penghuninya pindah jika tidak nyaman,” sebutnya.

Menurut Fauzi, dalam penanganan kasus narkoba ini harus berjalannya pengawasan terhadap penyidikan, alasannya kata dia, masih adanya oknum penyidik yang menghubungi keluarga tersangka yang bertanya ingin dibantu tidak tersangkanya.

“Nah bila seperti ini terus terjadi maka di Lampung ini diyakini makin menjadi jadi peredaran narkoba. Mengapa karena bisa tolong menolong antara keluarga tersangka dan penyidik,” urainya.

Oleh sebab itu Fauzi, berharap dapat dilakukan penyegaran anggota di Direktorat Narkoba maupun di Satres Narkoba.

“Jika ini tidak dilakukan maka pengedar tetap merasa aman. Bukan tidak mungkin sudah terjadi jalinan yang baik,” ucapnya.

“Kami BNM RI selain melakukan kampanye dan penyuluhan di masyarakat. Kamipun memantau kinerja institusi yang menangani narkoba di Provinsi Lampung ini dan nusantara ini pada umumnya,” tambahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *