Ketum PPP Terjaring OTT: KPK Diminta Lidik Jabatan Rektor Agama se- Indonesia

Andi Surya. Foto ist

Jakarta – Senator asal Lampung Andi Surya mensikapi operasi tangkap tangan (OTT) KPK terhadap Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP),
Romahurmuziy.

Anggota DPD RI Dapil Lampung ini memaparkan, penyidik KPK bergerak cepat dengan melakukan penyegelan Kantor Kemenag pasca OTT Romahurmuziy, Kepala Kantor Agama Gresik dan Kakanwil Agama Jatim.

“Bahkan dalam berita terakhir KPK menyita ratusan juta rupiah di laci meja kantor Menteri Agama,” kata Andi, Rabu (20/03) melalui siaran pers.

Mantan Anggota DPRD Lampung ini mengaku, dalam pemberitaan, disinyalir Romahurmuziy mengatur jual beli jabatan pejabat tinggi di Kementerian Agama. Bahkan mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Edy A. Effendi mengungkap peran Romahurmuziy bukan hanya jabatan struktural di Kemenag.

“Tetapi juga penentuan jabatan di UIN baik rektor maupun kepala biro (Kabiro) dan yang terakhir Mahfud MD mensinyalir jabatan Rektor UIN berharga Rp 5 miliar,” ungkapnya.

Anggota MPR/DPD RI, Andi Surya, menyikapi masalah ini menyatakan turut prihatin terhadap dugaan penggerogotan kewenangan birokrasi oleh Romahurmuziy.

“Kita maklumi bahwa ini masih dugaan KPK, tentu  harus hormati asas praduga tak bersalah hingga KPK dapat membuktikan secara sah melalui keputusan pengadilan nantinya,” ujar Andi Surya.

Dilanjutkannya, dalam kasus ini Andi mendorong KPK untuk melakukan penyelidikan menyeluruh pada penentuan jabatan-jabatan tinggi struktural kementerian agama dan seluruh jabatan rektor maupun kepala-kepala biro di perguruan tinggi agama milik negara.

“Bukti-bukti fisik dan administratif yang disita KPK baik dari kantor Kemenag dan laptop milik Romahurmuziy akan memberi gambaran alur siapa saja pejabatnya,” ujarnya.

Andi menyatakan, Sekjen dan Kabiro Kepegawaian adalah pejabat yang diduga kuat mengetahui distribusi jabatan Kemenag baiknya agar segera diperiksa sebagai saksi.

“Karena dari sini wilayah keputusan jabatan bermuara,” ucap Andi Surya

Dilanjutkannya, sisi lain yang perlu di’stressing’ adalah jabatan pimpinan perguruan tinggi agama Islam setingkat Rektor dan Kabiro.

“Bagaimana dia (rektor) bisa memimpin perguruan tinggi agama jika disinyalir dan diduga memperoleh jabatan melalui cara-cara yang bertentangan dengan ajaran agama,” ujar Andi Surya.

Andi Surya mendukung pernyataan Mahfud MD pada ILC TvOne agar pejabat-pejabat yang diduga memperoleh jabatan melalui jual-beli dan kolusi ini agar segera melapor KPK.

“Dari pada KPK yang lebih dahulu membuka dokumen barang bukti lebih baik para pejabat Kemenag terduga kolusi proaktif melapor sebagai korban kepada KPK agar masalah ini semakin transparan untuk kebaikan Kemenag di masa depan,” tutup Andi Surya. (TeAm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *