Bandarlampung – Wakapolda Lampung Brigjen Pol Teddy Minahasa menegaskan masyarakat yang memiliki hak pilih dalam Pemilu 2019 Pilpres dan Pileg dan terdaftar dalam pemilih tetap atau DPT namun memilih untuk Golput bisa terkena sanksi pidana penjara maksimal 3 tahun dan denda sebesar Rp 36 juta rupiah.
Sanksi tersebut disebutkan sepanjang masyarakat yang akan mempengaruhi atau mengajak orang lain agar tidak memberikan hak pilihnya bahkan memberikan suatu imbalan tertentu pada saat pemilihan berlangsung. hal tersebut merupakan tanggapan terkait diskusi rumah kita dengan tema Golput bukan pilihan yang diselenggarakan di gedung sesat Agung komplek islamic center tulang bawang barat beberapa waktu lalu.
Ditambahkannya berdasarkan Undang-undang Pemilu nomor 7 tahun 2017 khususnya pada pasal 515 setiap orang dengan sengaja pada saat pemungutan suara menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada pemilih supaya tidak menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu sehingga surat suara tidak sah di dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp 36 juta
tindak pidana tersebut jika memenuhi tiga unsur tersebut maka pihak kepolisian akan melakukan tindakan tegas.
Ketiga unsur tersebut antara lain dilakukan pada saat hari pemungutan suara kedua dengan menjanjikan atau memberi uang atau materi lainnya ketiga merusak surat suara sehingga menyebabkan surat suara tidak sah atau tidak bisa dihitung sebagai suara hasil Pemilu.
Sementara itu Wakapolda juga menambahkan masyarakat yang Golput namun tidak mempengaruhi dan mengajak orang lain bahkan tidak memberikan imbalan tertentu maka tidak terkena pidana bahkan dilindungi hak politiknya secara internasional.
Namun pihaknya berharap bahwa masyarakat dan masyarakat Lampung khususnya dapat memberikan hak politiknya pada Pemilu 2019 pada Rabu 17 April mendatang dengan datang ke TPS masing-masing dan memilih calon pemimpin yang dikehendaki.
“Mengingat hak politik yang dilakukan setiap 5 tahun sekali ini menjadi bukti pergerakan bangsa yang maju dan merubah tatanan kenegaraan yang lebih baik lagi.disamping itu Pemilu menjadi ajang bagi para calon pemimpin agar berkontribusi kepada masyarakat, bangsa dan negara,” ucapnya melalui siaran pers, Jumat (15/03).
Sementara itu Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad menyatakan mampu menarik partisipasi pemilih kabupaten Tulangbawang Barat di atas 80 persen dalam talk show tersebut juga menghadirkan sejumlah narasumber yang berkompeten, di antaranya komisioner KPU Erwan Bustami, pengamat politik Dharmawan Purba serta Direktur Kepolisian Air dan Udara Kombes Pol Usman dan sejumlah partisipan lainnya.