Awal Maret, Ada 50 Kasus DBD di Mesuji

Petugas melakukan fogging

MESUJI– Musim penghujan, puluhan warga Mesuji terkena wabah Penyakit Demam berdarah (DBD).

Jumlah masyarakat yang terkena DBD sampai awal Maret 2019 mencapai 50 kasus. Dinas Kesehatan setempat berharap jumlah tersebut tidak bertambah dan masyarakat dihimbau untuk berhati-hati mengingat sampai saat ini musim penghujan masih melanda di wilayah kabupaten setempat.

“Ya sampai saat ini jumlahnya mencapai 50 kasus yang terkena DBD itu  data yang masuk ke Dinas Kesehatan,” jelas Plt Kepala Dinas Kesehatan Mesuji, Ardi Umum melalui Kasie yang menangani DBD Dinas Kesehatan Mesuji,
Dyah, Selasa (06/03).

Sebelumnya Ardi Umum menekankan pada jajarannya untuk melakukan penyemprotan obat pembasmi nyamuk atau fogging di wilayah kerjanya masing-masing terutama daerah yang terdampak DBD.

“Kami sudah melakukan pengasapan di berbagai tempat yang rawan akan penyakit DBD, serta anjuran untuk melakukan 3M Plus. Yakni menguras, mengubur dan mendaur ulang barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai kepada masyarakat,” ungkap Ardi.

Ardi juga menghimbau kepada masyarakat untuk menggunakan lotion anti nyamuk saat berada dimanapun di siang hari karena nyamuk DBD biasanya menggigit di waktu siang menjelang sore hari.

“Saya menghimbau kepada masyarakat terutama anak-anak untuk menggunakan lotion anti nyamuk atau obat nyamuk di siang hari saat di rumah maupun di sekolah karena nyamuk DBD saat waktu itulah mulai bekerja,” pungkasnya.

Diketahui, warga Brabasan setidaknya ada 5 orang yang terserang penyakit DBD dan saat ini tengah dirawat di RS RBC.

“Ya. Sudah ada lima orang disini yang kena DBD, yang tiga sudah empat hari dirawat di RS RBC. Sementara yang lain ada yang berobat jalan di rumah saja,” jelasnya Saefudin.

Menurutnya, penyebab pasti beberapa warga di tempat tinggalnya terserang penyakit DBD belum diketahui. Namun, kemungkinan besar terkait dengan kebersihan lingkungan.

Saefudin mengatakan Informasi adanya penyakit DBD yang menyerang warga Brabasan akhirnya Dinas Kesehatan melalui Puskesmas dengan cepat melakukan penyemprotan (Fogging) untuk mencegah menjalarnya penyakit DBD di wilayahnya.

“Hari  ini pihak Puskesmas melakukan   penyemprotan untuk membasmi nyamuk DBD di RK 2 Brabasan agar dampak DBD tidak meluas,” ungkapnya.(Di)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *