Penderita DBD di Metro Bertambah, Ini Kata Dinas Kesehatan

dr. Silfia Naharani
METRO – Setelah per tanggal 28 Januari 2019 Dinas Kesehatan Kota Metro merilis sebanyak 60 kasus penderita virus Demam Berdarah Dengue (DBD), kini Dinas setempat kembali menginformasikan bahwa terdapat 69 kasus DBD per tanggal 1 Februari 2019.
“Sepanjang Januari hingga tanggal 1 Februari sudah ada 69 kasus. Karena itu kan update setiap hari. Itu penduduk Kota Metro,” ucap Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro dr. Silfia Naharani, Jum’at (1/2/2019).
Dirinya menyebut Kelurahan Yosodadi merupakan daerah terdapak paling banyak penderita DBD di Kota Metro.
“Daerah terdampak DBD di Metro paling banyak disini, makanya kita gerak tingkat Kota diadakan disini, salah satu alasannya untuk menggerakkan semua unsur masyarakat agar sadar dalam waspada demam berdarah,” ujarnya.
Pihaknya mengaku telah banyak melakukan upaya guna menekan angka penderita DBD. Mulai dari sosialisasi hingga pembentukan Kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) juga telah dilakukan.
“Alhamdulillah dari data yang kita terima tidak ada korban hingga meninggal. Sudah banyak yang kita lakukan dari teman-teman puskesmas kemudian sampai ke Posyandu semua sosialisasi. Pusling kita juga keliling terus-menerus waspada demam berdarah. Kita juga telah membentuk kader jumantik untuk memantau jentik di wilayah sekitar kita. Intinya kita tidak bisa berkerja sendiri tanpa bantuan dari masyarakat,” bebernya.
Dirinya tak dapat memprediksi kemungkinan bertambahnya jumlah penderita. Namun, selama musim penghujan dan kurangnya kesadaran masyarakat akan 4 M Plus maka dimungkinkan penderita akan bertambah.
“Berdoa ya, kalau kita semua sadar mudah-mudahan bisa ditekan. Karena ini siklus lima tahunan. Tapi kalau semua bergerak dan berkomitmen untuk sadar semua mudah-mudahan bisa ditekan angka kesakitan demam berdarah ini,” ujar Silfi
Ia juga membandingkan, angka tersebut merupakan yang tertinggi di banding tahun 2018.
“Dibanding tahun sebelumnya, tahun ini meningkat. Sebelumnya di 2018 terdapat 59 tahun ini baru satu bulan sudah 69 kasus. Biasanya ini akan menurun kalo curah hujan tidak tinggi, dan foging juga bukan solusi utama. Foging itu hanya membunuh nyamuk dewasa,” pungkasnya. (Adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *