Edwardsyah Pernong Paparkan Rahasia Sukses pada SKH Medinas Lampung

Bandarlampung – Ombudsman Surat Kabar Harian (SKH) Medinas Lampung, Edwarsyah Pernong memberikan banyak ‘wajengan’ bagi jajaran SKH Medinas Lampung agar lebih eksis dan maju.

Mantan Kapolda Lampung inipun mengapresiasi dengan SKH Medinas Lampung kreatif dan mampu mengembangkan usaha serta menjaga persaudaraan.

“Pertahankan persaudaraan, saya sudah liat roh persaudaraan di Medinas,” kata Edwarsyah di sela silaturahmi jajaran SKH Medinas Lampung, Jumat (18/01/2018).

Ia berujar, media mempunyai peran sentral, bukan hanya mendidik namun proses membuat peradaban.

“Profesional saja tidak cukup, namun harus diisi dengan hati yang bersih. Semangat itu ada di hati maka hati harus bersih,” paparnya.

Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan ke-23 ini mengaku, Medinas Lampung dikelola tidak hanya dengan tenaga profesional namun dengan persaudaraan. Nilai persaudaraan itu nilai yang baik. Jika itu diterapkan maka akan mendapatkan hasil yang baik.

“Kita ini butuh dengan campur tangan orang lain. Bukan hidup di ruang hampa,” ucapnya.

Menurutnya, manusia saat ini cerdas, informasi sangat cepat sekali.

“Jika ada orang lain lebih baik dari kemampuan kita, maka harus dipelajari atau ditiru. Banyak-banyaklah menebar kebaikan karena kita tidak hidup di ruang hampa,” imbuhnya.

Ia menjelaskan, apapun bentuknya organisasi jika kesolidannya tidak dijaga maka akan bubar. Ia mencontohkan seperti baris  berbaris, orang melihatnya saja sudah senang, dan mungkin bisa masuk di barisan karena melihatnya rapih dan serempak.

“Kalo mau maju, maju bersama-sama. Saat menjadi orang berjaya, jangan pernah melupakan keluarga, orang dekat, orang sekitar, orang kecil dan lainnya, karena roda berputar, ada siang ada malam,” cerita dia.

Edwardsyah mengatakan, perjuangan itu harus naik, tidak harus loncat, biarpun tidak lari namun harus melangkah ke depan.

“Untuk sukses harus solid, kreatif untuk mencapai akselerasi, kesetiaan, kalo solid percaya dirinya tinggi,” imbuhnya.

Ia menceritakan, ibarat pohon semakin besar, semakin kencang anginnya,  namun tambah besar pohon tambah besar akar.

“Jika tidak mencari tantangan kita tidak akan mampu berjuang. Semangat berjuang harus ada. Berjuang terus, harus berani memulai, memulai dari yang kecil hingga menjadi besar,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *