Peternak ikan dan ASN Mesuji |
MESUJI – Program Kolamisasi yang digulirkan Pemkab Mesuji terbukti berhasil karena mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Saat ini kendala yang dikeluhkan oleh pemilik kolam bantuan dari Pemkab Mesuji yaitu dari sisi penjualan pasalnya, belum ada pembeli dari partai besar. Rata-rata pembeli lokal hanya dijual di warung atau rumah makan.
Maun (38) salah satu pemilik kolam mengatakan para pemilik kolam sudah menikmati hasilnya. Untuk desa Trikarya Mulya ikan yang cocok yaitu ikan patin karena angka kematian hanya 10% . Sedangkan untuk ikan lele kurang cocok dan saat ini para pemilik kolam setelah panen mencoba ikan gurame untuk mengirit biaya pakan.
“Rata-rata kolam yang ditebar ikan patin sudah panen dan dari 1 kolam yang betukuran 4 X 10 bisa menghasilkan 300-400 Kg untuk 1kg dijual dengan harga Rp 18.000. Kendalanya saat ini pembeli tidak bisa mengambil sekaligus mereka kadang hanya membeli 50-100 kg paling banyak sedangkan kita mau langsung diambil dari hasil panen yang ada,” kata dia, Rabu (09/01).
Sedangkan menurut Ratman setidaknya di desa Tri Karya Mulya ada 75 kolam yang sudah terpasang terpal dan sebagian sudah panen. Dari 75 kolam itu 50 bantuan dari Dinas Nakertrans dan 25 bantuan dari Bupati Mesuji Khamami.
Kedepan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) jika berhasil akan menambah sebanyak 40 kolam saat ini sedang dalam pengajuan dari program UEP dan dinas Sosial akan membantu 42 kolam dan saat ini tinggal menunggu realisasi. Sedangkan masyarakat yang diarahkan untuk mandiri kolam yang sudah terbuat sekitar 300 kolam.
“Kalau untuk program kolamisasi yang digulirkan Pemkab Mesuji masyarakat Trikarya Mulya sangat mendukung karena uji coba yang sudah panen hasilnya lumayan dan untuk tahap kedua ini masyrakat sedang mencoba gurame karena kalau lele atau patin biaya pakan lumayan tinggi,” ungkapnya.
Sebelumnya, guna pengentasan kemiskinan dan pengangguran, Bupati Mesuji Khamami menginstruksikan kepada camat dan para kepala desa untuk menyosialisasikan pembuatan kolam ikan menggunakan terpal ukuran 4 x 10 meter dengan kedalaman 1 meter di lahan kering belakang rumah.
“Pembuatan kolam menggunakan alat berat milik Pemkab Mesuji dengan biaya hanya Rp 250.000 perkolam, dengan rincian Rp 50.000 BBM dan Rp 200.000 PAD, untuk terpal kolam ,pengisian air kolam, bibit ikan 3000-5000 benih ikan patin atau lele,” terangnya.
Sebagai tindak lanjut bantuan dari Kementerian Ketenagakerjaan melalui program Perluasan Kesempatan Kerja tahun 2017 lalu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Mesuji terus melaksanakan pendampingan secara intensif kepada masyarakat di Desa Tri Karya Mulya, Kecamatan Tanjung Raya.
“Bantuan ini digulirkan akhir tahun 2017, untuk 25 orang pembudidaya ikan, namun dalam perkembangannya, sektor perikanan di desa tersebut sangat berkembang pesat. Saat ini hampir seluruh rumah memiliki kolam dan memelihara ikan,” terang Arif Arianto, Sekretaris Disnakertrans Mesuji.
Hal tersebut mengundang keinginan Bupati Mesuji Khamami untuk melihat secara langsung usaha sektor perikanan di desa tersebut. Ditemui saat meninjau salah satu kolam milik warga.
Bupati Khamami mengapresiasi dengan hasil yang dicapai dan dia berjanji akan terus membantu kelompok pembudidaya ikan dengan pendampingan dari mulai pembibitan hingga penjualan.
Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Desa Tri Karya Mulya, Sujari, berterima kasih atas perhatian yang diberikan pemerintah sehingga keinginan masyrakat didukung penuh oleh Bupati Mesuji.
“Kita berharap ke depan desa Trikarya Mulya bisa menjadi sentra Perikanan dan ini bisa terwujud dengan didukung pemkab Mesuji dengan pembuatan kolam-kolam di setiap rumah,” tutupnya (Di)