Suasana pelatihan kawasan mandiri |
Lampung Selatan : Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) menggelar Pembinaan Kawasan Mandiri Pangan melalui Pelatihan Pembuatan Beras Analog, Kamis (06/09/2018) di kantor DKP setempat.
Kegiatan tersebut diikuti 50 orang peserta dari kelompok Mekar Sari I Desa Sumber Sari Kecamatan Sragi dan Kelompok Karya Tani Maju Desa Bandar Dalam Kecamatan Sidomulyo. Pada kegiatan tersebut, para peserta selain diberikan materi juga memperagakan pembuatan beras analog atau praktik langsung.
Sebagai nara sumber pemberi materi, DKP Kabupaten Lampung Selatan menggandeng Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Univeraitas Lampung (Unila) Subeki dan Puspita Yuliandari.
Kepala DKP Kabupaten Lampung Selatan Yansen Mulia, sekaligus membuka resmi kegiatan tersebut mengatakan, kegiatan tersebut berimplikasi memberikan ‘triple benefit’ yakni, selain meningkatkan pendapatan masyarakat melalui nilai tambah pengolahan singkong menjadi beras analog juga membantu menurunkan konsumsi beras (padi). Sehingga, kata Yansen Mulia, ketergantungan masyarakat terhadap beras berkurang serta mensosialisasikan makanan sehat dengan kandungan glikemik yang rendah.
“Jadi pendapatan masyarakat naik, badan sehat, serta membantu pemerintah menekan angka konsumsi beras,” ungkap Yansen Mulia.
Lanjut Kepala DKP Yansen Mulia mengingatkan, kelompok Desa Sumber Sari Kecamatan Sragi dan Bandar Dalam Kecamatan Sidomulyo, untuk mempraktekkan ilmu yang didapat.
“Dan langsung memproduksi beras analog setelah pulang dari pelatihan ini,” ucap Yansen.
Sementara pihak Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Unila Subeki mengatakan, kedepannya pihak Unila akan mencoba membantu pengusulan alat extruder (mesin pencetak beras analog).
“Sebab, menurut kami penting bagi pihak akademisi dan pemerintah daerah bersatu padu mengembangkan pangan lokal berbasiskan singkong karena Lampung merupakan kaya akan singkong,” pungkasnya. (Eko)