Suasana pengajian akbar di Lampung Selatan |
Lampung Selatan – Menyambut perayaan Hari Raya Idhul Adha, Badan Kesbangpol Lampung Selatan gelar pengajian akbar yang dilaksanakan di Desa Banjar Agung Kecamatan Jati Agung Lamsel, Minggu (29/07/2018) malam.
Kegiatan dihadiri langsung oleh Kepala Badan Kesbangpol M. Darmawan yang diwakili oleh Sekretarisnya Indra Sunandar, SH dan dihadiri oleh KH Ahmad Abib (Pimpinan Ponpes Al Huda Desa Jati Mulyo Kecamatan Jati Agung, serta sekitar 300 orang masyarakat dan santri Ponpes Ulul Albab Desa Banjar Agung dan Ponpes Abdullah Bin Khalid Al Thani Desa Banjar Agung Lampung Selatan.
Sekretaris Badan Kesbangpol Lamsel Indra Sunandar SH mengatakan, kegiatan tersebut merupakan silaturahmi dengan masyarakat Desa Banjar Agung yang bertujuan ukhuwah Islamiyah dan menjaga persatuan dan kesatuan.
Dengan harapan, menjaga keamanan dan kenyamanan, serta mencegah paham radikalisme yang merupakan salah satu paham yang bertentang dengan Negara Indonesia.
“Salah satunya kemarin, kita baru melaksanakan Pilgub Lampung berjalan aman, meski perbedaan memilih itu, sangat yang wajar untuk itu mari kita bersatu kembali, karena pemilihan sudah selesai,” jelasnya.
“Acara ini, dilakukan bukan hanya di Desa Banjar Agung saja, namun kita lakukan di kecamatan-kecamatan lainnya,” jelasnya.
Sementara itu, di sela kegiatan tersebut diselingi ceramah oleh KH Ahmad Abib (Pimpinan Ponpes Al Huda Desa Jati Mulyo Jati Agung). Dalam tausyiahnya mengatakan, seorang Nabi yang diutuskan adalah Nabi Muhammad SAW yang terakhir, jadi tidak ada lagi selain Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam memercayai bahwa Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah hanya yang diperuntukkan bagi manusia, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.
“Manusia tempat orang yang salah, kalau ada orang yang salah cukup diobatin. Jangan sampai membela aliran sampai memutuskan persaudaraan. Kita memilik tuhan Allah, bukan tuhan manusia. Kenapa sekarang ini banyak tuhan agama atau aliran. Jadi tuhan kita Allah, bukan aliran. Allah maha tinggi dan Allah maha tau,” jelasnya.
Kemudian lanjut dia, kenapa membunuh sesama manusia masih terjadi, karena masih ada aliran kepercayaan. Berkelompok dan berorganisasi tidak ada larangan, tetapi kita sama menjaga persatuan dan kesatuan. Sebagai umat muslim kegiatan keagamaan yang positif, seperti sholat berjamaah di Masjid.
“Mari kita menjaga persatuan dan perbedaan jangan sampai diributkan dan permasalahankan. Ada orang menggunakan jenggot dan pakaiannya, tetapi kita lihat hatinya. Jangan disalahkan orang memelihara jenggot, jenggot adalah sunnah dan ajaran Nabi SAW,” terangnya.
Selian itu, jangan dibedakan menggunakan jilbab yang besar dengan yang biasa, asalnya jangan pakai jilbab dengan pakaian yang ketat itu salah. Jadi pemakaian jilbab besar dengan panjang tidak usah dibedakan.
“Berharap Kesbangpol mengadakan seperti ini tidak hanya di Desa Banjar Agung, tetapi desa -desa lain juga diadakan seperti ini,” pungkasnya. (Eko)