Mahasiswa IAIN Raden Intan Lampung Tegaskan Akan Terus Tolak Dugaan Pungli Pembangunan Masjid Safinatul Ulum

Een Riansyah(berdiri) saat memberikan tanggapan di diskusi publik LBH

Bandarlampung-
Salah satu aktivis yang mahasiswa, Een Riansyah, mengaku sangat setuju dengan
adanya pembangunan Masjid di kampus IAIN Raden Intan Lampung.

Ia pun
mewakili rekan-rekan UKM-SBI sepakat dengan pembangunan Masjid tersebut dan
mengaku tidak ada maksud membuat gaduh di kampus.
Menurutnya,
pihaknya
hanya mencari kebenaran dengan meminta keterbukaan informasi(transparansi
anggaran) akan pembangunan Masjid. Pasca reformasi kata dia, baiknya semua bisa
transparan dalam informasi. Pun kata
, Een dirinya telah mencoba melakukan beberapa kali dialog dengan rektorat IAIN
Raden Intan Lampung, bahkan kata dia, persatuan UKM se-Lampung pernah meminta
klarifikasi dengan re
ktor akan transparansi anggaran dan pembekuan UKM-SBI.
“Tapi
enggak pernah ditanggapi rektor,” kata Een saat diskusi publik
“Potensi Pungli Dalam Bentuk Sumbangan Pembangunan Masjid Safinatul Ulum
IAIN Raden Intan Lampung,” di LBH Bandarlampung Kamis(10/11/2016).

Ia menegaskan, pihaknya sudah melakukan semua cara
agar pihak rektorat mau terbuka akan anggaran pembangunan Masjid dan agar
kampus ‘Hijau’ lebih baik lagi.

Bahkan kata
Een, sebelum adanya diskusi publik ini, markas UKM-SBI  digrebeg oleh BBN dan Polda Lampung
dengan
dilakuan tes urine,
diduga
atas inisiatif rektorat.
“Dan
kami dites urine negatif semua,” tegas dia.
Ia
mengatakan, kajian(kegiatan) yang ada di UKM-SBI IAIN Raden Intan Lampung yaitu
kajian Filsafat Islam dan lain-lain.
“Tapi
ini
(sikap rektor)
masalah suka tidak suka. Karena ini aneh. Pembekukan pasca aksi, setelah aksi
diancam D0,” sergahnya.
Ia
menambahkan, kampus disebut kampus ada jika ada Dewan Eksekutif
Mahasiswa(DEMA). Ia mempertanyakan, mengapa kebijakan rektorat tidak melibatkan
dewan eksekutif mahasiswa.
“Agar
ketidak tahuan bisa didiskusikan,” ucapnya.
Ia
menceritakan, telah banyak aksi yang digelar sebagai bentuk penolakan adanya
dugaan Pungli berkedok Infak pembangunan Masjid, mulai dari aksi damai, mogok
makan, sampai para aktivis dibubarkan dan mendapat ancaman.
 “Saya
tidak akan pernah berenti. Kalo emang di Lampung enggak ada lagi kebenaran. Nanti di media hukum
pembuktiannya,”
ucapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *