Diduga ‘Cacat Sejak Lahir’, Hasil Perbaikan Ruas Jalan di Lampung Timur Mengecewakan

Salah Satu Ruas Jalan yang Baru Diperbaiki di Kabupaten Lampung Timur Diduga Asal Jadi

Lampung
Timur – Diduga kuat adanya
konspirasi(persekongkolan) antar pemangku kepentingan di Kabupaten Lampung
Timur(Lamtim).

Terbukti
banyak ditemukan
nya
hasil pembangunan jalan di
kabupaten setempat yang diduga asal jadi.
Para
pemuda peduli pembangunan yang menyebut timnya sebagai
Team Umang-umang itu menyampaikan sejumlah bukti
nyata adanya indikasi persekongkolan antar penyelenggara, baik Kelompok Kerja
(Pokja),
pejabat
teknis kegiatan Dinas Pekerjaan Umum (PU),
konsultan dengan pihak calon pemenang lelang.
Amir Faisol
dan Yulian Saifullah
menuturkan, sistem kerja sama atau konspirasi antar penyelenggara dengan rekanan
calon p
emenang
lelang, sesungguhnya telah lama berjalan, dan bukan lagi rahasia umum, namun,
di Kabupaten Lamtim tampak sangat transparan dalam melakukan persekongkolan
itu.
Diantaranya kata
mereka
, pada awal sebelum
paket proyek di gelar,
pemangku kebijakan di Dinas PU diduga kuat telah memberikan mandat kepada pihak ketiga (orang luar
dinas ) untuk memberikan informasi melalui tel
ephone kepada calon pemenang atau pemilik paket.
Keduanya
juga menyampa
ikan, adanya bukti yang ditemukan mereka, dari pengakuan salah satu konsultan
di kabupaten itu, dengan modus kerjasama pihak penyelenggara dinas PU dengan
konsultan dalam pembuatan RAP untuk perusahaan agar berkas penawaran lelang,
tidak dapat la
gi
digugurkan
.
Namun kata
mereka
, modusnya
sedikit polesan, yaitu PU menggunakan makelar selaku penghubung pada konsultan.
Sementara,
konsultan
tidak diperbolehkan membuatkan RAP penawaran untuk perusahaan peserta lelang.
Dengan tegas Amir menuturkan, itu sangat jelas konspirasinya,
dinas
PU meminta bantuan
melalui makelar untuk berhubungan dengan konsultan agar membuat R
AP bagi perusahaan peserta lelang.  
Semestinya
lembaga hukum tidak perlu pagi banyak pertimbangan apa bila ingin menindak para
pelaku korupsi di kabupaten ini
.
“Karena
bukti itu juga dikuatkan dengan hasil pembangunan yang ada saat ini,”
tegas Amir Faisol
, Minggu(07/08/2016).
Pada
kesempatan sama, Yulian Saifullah menambahkan juga adanya temuan
‘Tim Umang-umang pada proyek peningkatan jalan sampai
dengan lataston di sepanjang Dusu
n 2, 3 hingga dusun 5,  Desa Kedaton Satu Kecamatan Batanghari Nuban, Lampung Timur, dengan panjang sekitar 1 kilo
meter.
Proyek
itu tidak
menggunakan papan informasi
(plang) itu diperkirakan tidak akan dapat bertahan lama,
lantaran lataston yang digelar tidak
merata
dan tipis tebal, sehingga sebagian jalan
tersebut meski sudah di
lataston.
“Namun
masih tampak batu-batu putih yang berukuran 2/3 dan 3/5
,” tegasnya.
Kemudian kata Yulian, tidak adanya papan informasi itu, adalah salah satu upaya rekanan untuk mengelabui
masyarakat,
kasat mata, masyarakaty  bisa menilai
proyek itu disesuaikan dengan anggara
nnya. Maka kata dia, pihaknya menemukan di mana-mana proyek yang nilainya lebih dari Rp 500 juta tidak memasang papan nama
proyek sebagai papan informasi
.
“Tapi
untuk yang nilainya
Rp 200 juta ke bawah
itu sebagian masih mau pasang papan informasinya,” ketus Yulian Saifullah.
(FR) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *