Salah Satu Ruas Jalan di Lampung Timur yang baru diperbaiki |
Lampung Timur – Berdasar penelusuran, Suryaandalas.com, sejumlah pekerjaan peningkatan jalan di Kabupaten Lampung Timur (Lamtim) karut-marut.
Indikasi persekongkolan pihak penyelenggara, Kelompok Kerja (pokja) panitia lelang dan rekanan pemenang lelang dituding menjadi barometer kurang baiknya kualitas di Bumi Tuah Bepadan.
Akibatnya, di wilayah kabupaten itu proyek peningkatan jalan sampai dengan lataston berkualitas rendah, masyarakat pun mengaku kecewa dengan hasil pekerjaan.
Rata-rata warga, terutama yang tinggal di sekitar lokasi proyek merasa dikecewakan atas hasil pembangunan jalan, masyarakat pun memperkirakan hanya dapat bertahan satu bulan.
Warga Dusun 1 Desa Tanjung Kusuma, Rahmat, mengaku kecewa atas bangunan tersebut, sebab bangunan jalan tersebut kurang dari satu bulan sudah mulai tampak kerusakannya.
“Belum juga sampe 1 bulan. Tapi sudah mulai hancur seperti itu,” ungkap Rahmat, Rabu(03/08/2016).
Ia menuturkan, jalan lataston yang menghubungkan Kecamatan Purbolinggo dan Kecamatan Way Bungur tersebut, ketebalan aspalnya diperkirakan hanya satu centi meter.
“Kalo saya liat ketebalan aspalnya waktu pengerjaan kemarin itu, tidak ada dua centi meter. Paling sekitar satu centi saja,” lanjutnya.
Kekecewaan masyarakat tidak berhenti sampai di situ, karena selama pengerjaan hingga selesai masyarakat tidak pernah mengetahui, sumber dana dari mana, dan berapa nilai dan panjang jalan, karena papan plang proyek diduga kuat tidak pernah dipasang.
“Jadi kami warga di sini tidak tau berapa nilai dan panjang pekerjaan itu,” keluhnya.
Di lain pihak, salah satu rekanan Lampung Timur, Direktur PT Sukadana Prima Lestari, Amir Faisol mengaku dugaan konspirasi(persekongkolan) antar rekanan pemenang, penyelenggara, bahkan konsultan.
Modus yang digunakan kata dia, perusahaan calon pemenang menitipkan flas disk ke makelar Dinas Pekerjaan Umum(PU).
Maka kata dia, ketika dilihat di lokasi proyek jalan, itu sudah dirancang sedemikian rupa, diantaranya, tepat pada lubang KOR sepanjang 50-60 meter, lataston tersebut digelar tebal sesuai spesipikasi, namun selebihnya, hanya kisaran rata-rata 1-1,5 centi meter saja.
“Artinya itu sudah salah satu bukti adanya persekongkolan,” terang Amir Faisol.
Salah satu sumber Suryaandalas.com yang juga konsultan di Lampung Timur mengakui, apa yang telah disampaikan Amir Faisol Direktut PT Sukadana Prima Lestari itu benar. (FR)
Baca juga; Perbaikan Jalan di Lampung Timur Diduga Asal Jadi, Elemen Minta Bupati Pantau SKPD
Baca juga: Warga Pasir Sakti Lampung Timur: Jalan Kok Bisa Dirobek Kayak Roti