Jalan di Desa Negri Katon Kecamatan Margatiga |
Lampung
Timur – Diduga kuat hasil beberapa proyek pembangunan jalan di Kabupaten Lampung Timur
(Lamtim) terindikasi adanya persekongkolan pihak penyelenggara, Kelompok Kerja
panitia lelang bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan rekanan pemenang lelang,
akibatnya masyarakat hanya menerima hasil pembangunan dengan rasa kecewa.
Bardasar penelusuran Suryaandalas.com pada beberapa lokasi proyek yang
sedang bekerja tanpa ada pengawasan serius, baik konsultan maupun dari dinas terkait,
alhasil proyek selesai diduga kuat tidak berkualitas, masyarakat meyakini jalan
tersebut tidak akan bertahan hingga lima (5) bulan.
sedang bekerja tanpa ada pengawasan serius, baik konsultan maupun dari dinas terkait,
alhasil proyek selesai diduga kuat tidak berkualitas, masyarakat meyakini jalan
tersebut tidak akan bertahan hingga lima (5) bulan.
Di Desa
Negri Katon Kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur, beberapa warga
sekitar proyek mengaku kecewa atas hasil proyek yang diduga asal jadi, lantaran
baru beberapa hari selesai dikerjakan aspal mulai tampak bubar, pada bagian
tengah jalan onderlaghnya pun sudah tampak.
Negri Katon Kecamatan Marga Tiga Kabupaten Lampung Timur, beberapa warga
sekitar proyek mengaku kecewa atas hasil proyek yang diduga asal jadi, lantaran
baru beberapa hari selesai dikerjakan aspal mulai tampak bubar, pada bagian
tengah jalan onderlaghnya pun sudah tampak.
Said warga
Negri Katon yang mengambil gambar di lokasi proyek mengaku, sangat kecewa, karena
hasil pembangunan kurang memuaskan, hingga diperkirakan hanya mampu bertahan
selama tiga bulan saja.
Negri Katon yang mengambil gambar di lokasi proyek mengaku, sangat kecewa, karena
hasil pembangunan kurang memuaskan, hingga diperkirakan hanya mampu bertahan
selama tiga bulan saja.
Ruas Jalan di Desa Taman Asri Purbolinggo Diduga Perbaikan dengan Pagu Rp 5,4 M |
Menurutnya,
jika dulu di jamannya Presiden Soeharto, proyek jalan dapat bertahan lebih dari
lima (5) tahun, tapi kata dia, sekarang ini tidak lebih dari tiga (3) bulan
saja.
jika dulu di jamannya Presiden Soeharto, proyek jalan dapat bertahan lebih dari
lima (5) tahun, tapi kata dia, sekarang ini tidak lebih dari tiga (3) bulan
saja.
“Heran
kami masyarakat ini. Ada apa sebenarnya?. Kok semakin parah kondisi pembangunan
kita,” kata dia, Sabtu(30/07/2016).
kami masyarakat ini. Ada apa sebenarnya?. Kok semakin parah kondisi pembangunan
kita,” kata dia, Sabtu(30/07/2016).
Camat Marga
Tiga, So’im mengaku tidak mengetahui pelaksana proyek jalan sampai dengan
lataston yang diduga senilai Rp 550 juta.
Tiga, So’im mengaku tidak mengetahui pelaksana proyek jalan sampai dengan
lataston yang diduga senilai Rp 550 juta.
Jalan di Desa Sribasuki |
Demikian
juga proyek jalan di Desa Sribasuki Kecamatan Batanghari, banyak warga mengalu
kecewa, lantaran kondisi proyek yang baru selesai pengerjaanya itu namun tampak
seperti belum selesai.
juga proyek jalan di Desa Sribasuki Kecamatan Batanghari, banyak warga mengalu
kecewa, lantaran kondisi proyek yang baru selesai pengerjaanya itu namun tampak
seperti belum selesai.
Camat
Batanghari, Supri juga mengaku tidak mengetahui pelaksana proyeknya, lantaran
tidak pernah menerima surat pemberitahuan dari pelaksana proyek.
Batanghari, Supri juga mengaku tidak mengetahui pelaksana proyeknya, lantaran
tidak pernah menerima surat pemberitahuan dari pelaksana proyek.
Proyek jalan
Desa Bumijawa Batanghari Nuban hingga Taman Asri Purbolinggo yang diduga pagu
anggaran senilai Rp 5,4 miliar pun sama seperti Margatiga dan Batanghari,
pekerja mengaku tak paham mengenai spek proyek, melainkan hanya melaksanakan
pekerjaan mengikuti perintah pimpinannya, karenanya, para pekerja tetap bekerja
meskipun Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Fraksi Gerindra
Lamtim sempat menyetop para pekerja, lantaran dianggap asal jadi.
Desa Bumijawa Batanghari Nuban hingga Taman Asri Purbolinggo yang diduga pagu
anggaran senilai Rp 5,4 miliar pun sama seperti Margatiga dan Batanghari,
pekerja mengaku tak paham mengenai spek proyek, melainkan hanya melaksanakan
pekerjaan mengikuti perintah pimpinannya, karenanya, para pekerja tetap bekerja
meskipun Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Fraksi Gerindra
Lamtim sempat menyetop para pekerja, lantaran dianggap asal jadi.
Lembaga
Swadaya Masyarakat Forum Bela Negara (LSM FBN), Yulian Saifullah, dan LSM
Gerakan Cinta Lamtim (Genta) Fauzi Ahmad yang saat ini selalu mengikuti
pelaksanaan pembangunan di kabupaten itu meminta kepada Bupati Lampung Timur,
Chusnunia Chalim untuk ikut serta melakukan pengawasan langsung ke lokasi
proyek, karena Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) saat ini tidak lagi dapat
dipercaya.
Swadaya Masyarakat Forum Bela Negara (LSM FBN), Yulian Saifullah, dan LSM
Gerakan Cinta Lamtim (Genta) Fauzi Ahmad yang saat ini selalu mengikuti
pelaksanaan pembangunan di kabupaten itu meminta kepada Bupati Lampung Timur,
Chusnunia Chalim untuk ikut serta melakukan pengawasan langsung ke lokasi
proyek, karena Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) saat ini tidak lagi dapat
dipercaya.
Menurutnya,
pihaknya sebagai masyarakat peduli dengan Lamtim, karena berdasarkan hasil
pantauan di banyak lokasi proyek, pembangunan di kabupaten ini sangat tidak
wajar, dan sangat mengecewakan. Pun pihaknya tidak lagi percaya pada SKPD
terkait, karena itu.
pihaknya sebagai masyarakat peduli dengan Lamtim, karena berdasarkan hasil
pantauan di banyak lokasi proyek, pembangunan di kabupaten ini sangat tidak
wajar, dan sangat mengecewakan. Pun pihaknya tidak lagi percaya pada SKPD
terkait, karena itu.
“Kami
minta pada bupati dapat turut serta memantau. Sesuai dengan semboyan Gerak
Cepat (GECE),” kata Yulian Saifullah diamini, Fauzi Ahmad. (FR)
minta pada bupati dapat turut serta memantau. Sesuai dengan semboyan Gerak
Cepat (GECE),” kata Yulian Saifullah diamini, Fauzi Ahmad. (FR)
Baca juga: Warga Pasir Sakti Lampung Timur: Jalan Kok Bisa Dirobek Kayak Roti
Baca juga: Lagi, Sejumlah Ruas Jalan di Lampung Timur Diduga Diperbaiki Asal Jadi