Ist |
Lampung Timur-Dinas Kesehatan(Dinkes) Lampung
Timur(Lamtim) mengaku telah meninjau dan mengambil sampel limbah di Sungai Way
Sekampung.
Timur(Lamtim) mengaku telah meninjau dan mengambil sampel limbah di Sungai Way
Sekampung.
“Kami sudah ambil sampel limbah untuk
diperiksa di laboratorium. Kami turun dua hari lalu bersama camat, puskesmas
dan warga. Di dusun ini jumlah peduduk yang banyak bekerja sebagai nelayan
darat tradisional,” kata Plt. Kadiskes Lamtim, dr. Evi Darwati, Minggu(10/06/2016).
diperiksa di laboratorium. Kami turun dua hari lalu bersama camat, puskesmas
dan warga. Di dusun ini jumlah peduduk yang banyak bekerja sebagai nelayan
darat tradisional,” kata Plt. Kadiskes Lamtim, dr. Evi Darwati, Minggu(10/06/2016).
Menurutnya, dinas mengkhawatirkan terjadinya
keracunan makanan akibat mengkonsumsi ikan dari sungai yang tercemar. Gejala
keracunan makanan sering terjadi setelah mengonsumsi ikan seperti rasa pening,
sakit kepala, muntah-muntah dan diare.
keracunan makanan akibat mengkonsumsi ikan dari sungai yang tercemar. Gejala
keracunan makanan sering terjadi setelah mengonsumsi ikan seperti rasa pening,
sakit kepala, muntah-muntah dan diare.
Namun sejak sungai sering tercemar masyarakat
setempat menyadari dan berhati-hati untuk memilih ikan yang akan dikonsumsi dan
dijual.
setempat menyadari dan berhati-hati untuk memilih ikan yang akan dikonsumsi dan
dijual.
“Kami
menyarankan untuk tidak menangkap ikan yang sudah mati ataupun setengah
mati,” himbaunya.
menyarankan untuk tidak menangkap ikan yang sudah mati ataupun setengah
mati,” himbaunya.
Atas
permasalahan itu, Diskes sudah melaporkan ke Badan Lingkungan Hidup(BLH)
Lamtim.
permasalahan itu, Diskes sudah melaporkan ke Badan Lingkungan Hidup(BLH)
Lamtim.
Sejauh ini BLH diduga belum melakukan
tindakan berarti, Sebab pada kasus yang sama tahun lalu tidak ada efek bagi
perusahaan untuk menghentikan pembuangan limbah ke sungai. Bahkan, BLH diduga
tidak ada sanksi tegas bagi perusahaan.
tindakan berarti, Sebab pada kasus yang sama tahun lalu tidak ada efek bagi
perusahaan untuk menghentikan pembuangan limbah ke sungai. Bahkan, BLH diduga
tidak ada sanksi tegas bagi perusahaan.
Hal tersebut patut menjadi berbagai
pertanyaan bagi kalangan maayarakat Lamtim.
pertanyaan bagi kalangan maayarakat Lamtim.
“Sesungguhnya ada apa dengan pejabat
pada BLH tersebut, lantaran seringnya terjadi persoalan limbah. Namun seperti
tidak memihak pada kepentingan masyarakat,” ungkap Ahmad Faizi Ketua Genta
Lamtim.
pada BLH tersebut, lantaran seringnya terjadi persoalan limbah. Namun seperti
tidak memihak pada kepentingan masyarakat,” ungkap Ahmad Faizi Ketua Genta
Lamtim.
Ratusan ikan mati kembali di Sungai Way
Sekampung Desa Asahan, Kecamatan Jabung Lampung Timur (Lamtim).
Sekampung Desa Asahan, Kecamatan Jabung Lampung Timur (Lamtim).
Diduga
kuat matinya ratusan ikan itu terkena limbah pabrik di Sekampung Udik.
kuat matinya ratusan ikan itu terkena limbah pabrik di Sekampung Udik.
Ironisnya, hal itu telah berulang terjadi, seolah
belum ada langkah intensif dari instansi terkait.
belum ada langkah intensif dari instansi terkait.
Persoalan adanya pencemaran limbah tersebut
bukanlah hal yang baru, sebelumnya masyarakat pernah melakukan unjuk rasa ke
pabrik agar bertanggung jawab.
bukanlah hal yang baru, sebelumnya masyarakat pernah melakukan unjuk rasa ke
pabrik agar bertanggung jawab.
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Lamtim bersama
lembaga masyarakat pada tahun 2015 lalu, pernah melakukan uji limbah pabrik.
BLH sudah mengantongi hasil uji limbah.
lembaga masyarakat pada tahun 2015 lalu, pernah melakukan uji limbah pabrik.
BLH sudah mengantongi hasil uji limbah.
Pihak perusahaan pun telah sepakat untuk
tidak membuang limbah sejak permasalahan tersebut mencuat.
tidak membuang limbah sejak permasalahan tersebut mencuat.
Namun sayang terhitung dari bulan Ramadan
hingga Lebaran tahun ini, perusahaan masih membuang limbah diduga dialirkan ke
Sungai Way Sekampung sehingga menyebabkan ratusan ikan mati.
hingga Lebaran tahun ini, perusahaan masih membuang limbah diduga dialirkan ke
Sungai Way Sekampung sehingga menyebabkan ratusan ikan mati.
Sebelum tahun 2014, sungai Sekampung hanya
sekali setahun tercemar limbah. Namun saat ini.
sekali setahun tercemar limbah. Namun saat ini.
“Terakhir pada hari Lebaran. Ketika sungai
tercemar kami tidak bisa turun, karena air sungai berwarna hitam, berbuih, bau
menusuk hidung, pedas perih di mata,” kata Ketua Nelayan Desa Asahan,
Kecamatan Jabung, Manshur.(FR)
tercemar kami tidak bisa turun, karena air sungai berwarna hitam, berbuih, bau
menusuk hidung, pedas perih di mata,” kata Ketua Nelayan Desa Asahan,
Kecamatan Jabung, Manshur.(FR)