BANDARLAMPUNG-Bisnis
Forex di Lampung saat ini mulai menggeliat, pakar analis ekonomi yang namanya
telah dikenal di kancah nasional, Reza Aswin, memberikan materi mengenai bisnis
foreign excange (forex) dalam seminar yang digelar PT Askap Futures
General
Manager PT Askap Futures, Reza memberikan penjelasan bagaimana menjalankan
bisnis forex dan pemahaman mengenai bisnis tersebut mulai dari risikonya, serta
keuntungan yang menggiurkan.
Tentu dengan keuntungan yang menggiurkan, ada
risiko besar juga di balik itu. Selama ini konsultan-konsultan bodong tidak
menjelaskan mengenai risikonya. Banyak hanya paparkan keuntungannya saja.
“Nah,
tinggal bagaiamana caranya agar kita tak merugi, yakni tergantung managemen
uangnya,” kata Reza, Minggu, (17/4/2016).
Untuk
bisnis yang berisiko seperti forex, disarankan tidak menggunakan uang yang
sedang berputar. Misalkan uang yang disiapkan untuk membayar cicilan mobil,
biaya pendidikan anak, atau untuk cicilan rumah.
Semua
broker pasti menyarankan untuk investasi besar supaya keuntungan lebih besar.
Tapi saya sarankan jangan menggunakan uang yang berputar. Jika ada uang yang
tidak dipakai untuk kebutuhan-kebutuhan itu, maka gunakan untuk bisnis ini,”
ujarnya.
Dalam
seminar ini, setidaknya memberikan sosialisasi bahwa bisnis Forex di Amerika sudah sangat familiar, sehingga warga masyarakat di sana umumnya memainkan bisnis ini.
Sementara di Indonesia sendiri, terutama di Lampung, Menurut dia di Indnesia sudah mulai masuk di Indonesia, terlebih di Amerika sudah menjadi bisnis umum.
“Intinya adalah sosialisasi, karena penduduk Indolesia paling suka
dimingi-imingi keuntungan yang besar, namun forex tidak pernah,”ucap dia.
Soal nasabah yang ingin bergabung itu hak dari nasabah sendiri, saat ini
ekonomi global, Indonesia terpuruk, Money Game menjadi naik karena memberikan
iming-iming keuntungan yang besar.
“Yang
membedakan forex dengan Money Game adalah, hanya menggunakan SIUP. Namun Forex
bergabung dinaungi OJK,”ujarnta. (ndi)