Metro- Pembangunan
Irigasi Tipe Primer Milik BBWSM Diduga Pemborosan Anggaran
Metro-
Elemen menilai pembangunan Irigasi tipe Primer di wilayah Kecamatan Pekalongan
Lampung Timur (Lamtim) maupun wilayah Kota Metro pemborosan anggaran.
Elemen menilai pembangunan Irigasi tipe Primer di wilayah Kecamatan Pekalongan
Lampung Timur (Lamtim) maupun wilayah Kota Metro pemborosan anggaran.
Proyek
dengan pagu puluhan miliar itu milik Balai Besar Way Sekampung Mesuji(BBWSM).
dengan pagu puluhan miliar itu milik Balai Besar Way Sekampung Mesuji(BBWSM).
“Pekerjaan
yang dilakukan seperti ini hanya mengakali dana negara untuk
dikucurkan,”kata Koordinator Presedium Pemantau Kebijakan Anggaran
Daerah(KPKAD), Gindha Ansori Wayka, kepada Suryaandalas.com, Rabu(18/11/2015).
yang dilakukan seperti ini hanya mengakali dana negara untuk
dikucurkan,”kata Koordinator Presedium Pemantau Kebijakan Anggaran
Daerah(KPKAD), Gindha Ansori Wayka, kepada Suryaandalas.com, Rabu(18/11/2015).
Menurutnya,
ada baiknya pekerjaan itu dialihkan untuk pekerjaan lain, yang lebih
bermanmaat.
ada baiknya pekerjaan itu dialihkan untuk pekerjaan lain, yang lebih
bermanmaat.
“Seharusnya
pihak Balai tak menganggarkan untuk hal tersebut, karena masih banyak tempat
lain yang harus mendapatkan pembangunan serupa,”tegasnya.
pihak Balai tak menganggarkan untuk hal tersebut, karena masih banyak tempat
lain yang harus mendapatkan pembangunan serupa,”tegasnya.
Barometernya
lanjut Ansori, masih banyak bangunan yang dibangun sisa penjajah yang masih
layak dan butuh perbaikan saja.
lanjut Ansori, masih banyak bangunan yang dibangun sisa penjajah yang masih
layak dan butuh perbaikan saja.
“Kita
harusnya malu bagaimana bendungan-bendungan atau terkait pembangunan pengairan
di zaman Belanda masih dapat digunakan hingga hari ini,”urainya.
harusnya malu bagaimana bendungan-bendungan atau terkait pembangunan pengairan
di zaman Belanda masih dapat digunakan hingga hari ini,”urainya.
Kemudian
kata Ansori, ditengarai pembangunan irigasi tipe primer ini terburu-buru,
dikhawatirkan hasil pekerjaan itu kurang sesuai dengan apa yang diharapkan.
kata Ansori, ditengarai pembangunan irigasi tipe primer ini terburu-buru,
dikhawatirkan hasil pekerjaan itu kurang sesuai dengan apa yang diharapkan.
“Kejar
target dalam pekerjaan dapat menghasilkan bangunan yang kurang
berkualitas,”ungkapnya.
target dalam pekerjaan dapat menghasilkan bangunan yang kurang
berkualitas,”ungkapnya.
Ansori
menambahkan, substansi pengangguran(pekerjaan) itu bukan atau banyaknya dan
seringnya pekerjaan tersebut dianggarkan namun bagaimana kekokohan hasil
pekerjaan tersebut.
menambahkan, substansi pengangguran(pekerjaan) itu bukan atau banyaknya dan
seringnya pekerjaan tersebut dianggarkan namun bagaimana kekokohan hasil
pekerjaan tersebut.
“Pekerjaan
seperti ini hanya pemborosan dan belum layak untuk dilakukan pembangunan
kembali karena sebelumnya sudah dianggarkan,”lugasnya.
seperti ini hanya pemborosan dan belum layak untuk dilakukan pembangunan
kembali karena sebelumnya sudah dianggarkan,”lugasnya.
Saat
disinggung dugaan bangunan saat ini lebih buruk dari sebelumnya, Ansori amat
menyayangkan akan itu.
disinggung dugaan bangunan saat ini lebih buruk dari sebelumnya, Ansori amat
menyayangkan akan itu.
“Apalagi
kalau hasilnya dirasakan kurang atau lebih buruk dari program
sebelumnya,”imbuhnya.
kalau hasilnya dirasakan kurang atau lebih buruk dari program
sebelumnya,”imbuhnya.
Pihaknya pun
meminta Badan Pemeriksa Keungan(BPK) dan Badan Pengawas Pembangunan
Provinsi(BPKP) agar lebih teliti dugaan adanya kerugian negara pasca
pembangunan, sehingga kredibilitas BPK dan BPKP benar-benar terjaga.
meminta Badan Pemeriksa Keungan(BPK) dan Badan Pengawas Pembangunan
Provinsi(BPKP) agar lebih teliti dugaan adanya kerugian negara pasca
pembangunan, sehingga kredibilitas BPK dan BPKP benar-benar terjaga.
“Kita
minta BPK dan BPKP untuk memeriksa secara detail sehingga kerugian dapat
tercover dan terbaca,”ujarnya.
minta BPK dan BPKP untuk memeriksa secara detail sehingga kerugian dapat
tercover dan terbaca,”ujarnya.
Jika memang
ada kerugian negara, kata Ansori, baiknya segera dikembalikan ke kas negara,
atau bisa berbuntut pidana.
ada kerugian negara, kata Ansori, baiknya segera dikembalikan ke kas negara,
atau bisa berbuntut pidana.
“Biar
lebih mudah menggiring mereka ke terali besi,”tukasnya.
lebih mudah menggiring mereka ke terali besi,”tukasnya.
Sebelumnya,
Direktur Center Budget For Analysa(CBA), Uchok Sky Khadafi menyayangkan dugaan
pekerjaan asal jadi pada proyek irigasi tipe primer milik Balai Besar Way
Sekampung Mesuji(BBWSM). Mantan koordinator FITRA Indonesia ini menduga banyak
kejanggalan dari awal perencanaan hingga pekerjaan itu selesai.
Direktur Center Budget For Analysa(CBA), Uchok Sky Khadafi menyayangkan dugaan
pekerjaan asal jadi pada proyek irigasi tipe primer milik Balai Besar Way
Sekampung Mesuji(BBWSM). Mantan koordinator FITRA Indonesia ini menduga banyak
kejanggalan dari awal perencanaan hingga pekerjaan itu selesai.
Untuk itu
Uchok meminta Badan Pemeriksa Keuangan(BPK) untuk mengaudit dan melakukan
investigasi atas proyek dengan pagu puluhan miliar ini.
Uchok meminta Badan Pemeriksa Keuangan(BPK) untuk mengaudit dan melakukan
investigasi atas proyek dengan pagu puluhan miliar ini.
“Kelihatan
proyek ini asal-asalan atau asal jadi, tapi kemungkinan tidak sesuai dengan
spek. BPK perlu mengaudit, menyesuaikan antara spek dengan pekerjaan di
lapangan ,”tegas Uchok, Selasa(17/11/2015) kepada Suryaandalas.com.
proyek ini asal-asalan atau asal jadi, tapi kemungkinan tidak sesuai dengan
spek. BPK perlu mengaudit, menyesuaikan antara spek dengan pekerjaan di
lapangan ,”tegas Uchok, Selasa(17/11/2015) kepada Suryaandalas.com.
Untuk itu
lanjut Uchok, ada dugaan pekerjaan irigasi tipe primer ini dana yang digunakan
banyak dilakukan pemotongan oleh pemangku kebijakan setempat, yang menyebabkan
asumsi elemen dan pekerja di lapangan menuding pekerjaan itu diduga asal jadi
dan mengejar waktu, bahkan ditengarai adanya pemborosan anggaran.
lanjut Uchok, ada dugaan pekerjaan irigasi tipe primer ini dana yang digunakan
banyak dilakukan pemotongan oleh pemangku kebijakan setempat, yang menyebabkan
asumsi elemen dan pekerja di lapangan menuding pekerjaan itu diduga asal jadi
dan mengejar waktu, bahkan ditengarai adanya pemborosan anggaran.
“Karena,
diduga, proyek ini, uangnya lari kemana-mana,”lugas Uchok.
diduga, proyek ini, uangnya lari kemana-mana,”lugas Uchok.
Bahkan
lanjut Uchok, ditengarai proyek ini sudah direncanakan pemenang tendernya,
artinya tender hanya sebatas formalitas. “Kalau proyek asal-asalan, bisa
saja lelang diduga sudah diatur untuk memenangkan perusahaan tertentu,”tukas
dia.
lanjut Uchok, ditengarai proyek ini sudah direncanakan pemenang tendernya,
artinya tender hanya sebatas formalitas. “Kalau proyek asal-asalan, bisa
saja lelang diduga sudah diatur untuk memenangkan perusahaan tertentu,”tukas
dia.
Sebelumnya,
pembangunan Irigasi tipe Primer tampaknya asal jadi, itu diakui beberapa tukang
yang ikut melaksanakan pekerjaan.
pembangunan Irigasi tipe Primer tampaknya asal jadi, itu diakui beberapa tukang
yang ikut melaksanakan pekerjaan.
Pembangunan
irigasi primer itu, dikabarkan senilai Rp 53 miliar . Informasi yang di terima
Suryaandalas.com, beberapa waktu lalu dari beberapa tenaga kerja, baik pada
wilayah Kecamatan Pekalongan Lampung Timur (Lamtim) maupun wilayah Kota Metro
menyebutkan, kurangnya mutu dalam pelaksanaan proyek raksasa tersebut.
irigasi primer itu, dikabarkan senilai Rp 53 miliar . Informasi yang di terima
Suryaandalas.com, beberapa waktu lalu dari beberapa tenaga kerja, baik pada
wilayah Kecamatan Pekalongan Lampung Timur (Lamtim) maupun wilayah Kota Metro
menyebutkan, kurangnya mutu dalam pelaksanaan proyek raksasa tersebut.
Sekedar
untuk diketahui Tahun 2008 silam Balai Besar Way Sekampung Mesuji(BBWSM) juga
yang telah melaksanakan proyek tersebut, namun di tahun 2015 kembali
dilaksanakan, dengan pembongkaran total atas samping dan bagian lantai irigasi,
bahkan termasuk pembangunan tahun 2008 pun ikut di bongkar. sayangnya, justru pembangunan
tahun 2008 silam justru tambak jauh lebih baik dari pada proyek yang dikerjakan
saat ini, pun dibenarkan para tenaga kerja borongan dari proyek irigasi di
wilayah m Metro dan Lamtim pada wartawan , di sela-sela kesibukan para tukang,
sembari menunjuk bekas bangunan lama yang telah di bongkar.
untuk diketahui Tahun 2008 silam Balai Besar Way Sekampung Mesuji(BBWSM) juga
yang telah melaksanakan proyek tersebut, namun di tahun 2015 kembali
dilaksanakan, dengan pembongkaran total atas samping dan bagian lantai irigasi,
bahkan termasuk pembangunan tahun 2008 pun ikut di bongkar. sayangnya, justru pembangunan
tahun 2008 silam justru tambak jauh lebih baik dari pada proyek yang dikerjakan
saat ini, pun dibenarkan para tenaga kerja borongan dari proyek irigasi di
wilayah m Metro dan Lamtim pada wartawan , di sela-sela kesibukan para tukang,
sembari menunjuk bekas bangunan lama yang telah di bongkar.
“iya mas kalau
kami liat memang jauh lebih bagus bangunan lama, dari sekarang, dan mungkin
hanya dapat bertahan 2 tahun saja ini mah, semen juga kami tidak tau apa yang
di gunakan, informasinya hanya semen lokal,” terang tukang tenaga
borongan.
kami liat memang jauh lebih bagus bangunan lama, dari sekarang, dan mungkin
hanya dapat bertahan 2 tahun saja ini mah, semen juga kami tidak tau apa yang
di gunakan, informasinya hanya semen lokal,” terang tukang tenaga
borongan.
Sementara Bambang Hermanto Divisi Sosial LSM Bersama Kita Bisa
(Berkitab) Provinsi Lampung juga menyampaikan hal serupa dengan keterangan
tenaga kerja borongan dalam pembangunan Irigasi Primer pada wilayah Tegineneng,
Metro hingga Kabupaten Lampung Timur, terkesan asal jadi, menurutnya,
kemungkinan dengan kondisi tersebut lantaran pelaksanaan terlalu mepet,
sehingga pekerjaan terburu-buru.
(Berkitab) Provinsi Lampung juga menyampaikan hal serupa dengan keterangan
tenaga kerja borongan dalam pembangunan Irigasi Primer pada wilayah Tegineneng,
Metro hingga Kabupaten Lampung Timur, terkesan asal jadi, menurutnya,
kemungkinan dengan kondisi tersebut lantaran pelaksanaan terlalu mepet,
sehingga pekerjaan terburu-buru.
“mungkin juga tanpa asalan karena pihak
pelaksana memburu waktu, sehingga tampak seperti sekarang, bagaimana mau
bermutu baik, tenaga kerjanya dibayarkan per meter persegi atau kubikasi, hanya
Rp 60.000, tentu pekerja mengejar target kubikasi dan bukan baik buruknya mutu,
bisa kita liat dan bandingkan dengan bangunan lama yang telah berusia 5 tahun,
dengan yang hanya 2 bulan,” tegas Bambang Harianto. (Tim)
pelaksana memburu waktu, sehingga tampak seperti sekarang, bagaimana mau
bermutu baik, tenaga kerjanya dibayarkan per meter persegi atau kubikasi, hanya
Rp 60.000, tentu pekerja mengejar target kubikasi dan bukan baik buruknya mutu,
bisa kita liat dan bandingkan dengan bangunan lama yang telah berusia 5 tahun,
dengan yang hanya 2 bulan,” tegas Bambang Harianto. (Tim)
Baca juga: BBWSM Dituding Bekerja Kurang Profesional
Baca juga: CBA Minta BPK Audit Proyek Irigasi Tipe Primer Milik BBWSM
Baca juga: Soal Proyek Irigasi Tipe Primer Milik BBWSM, Akademisi Menduga Banyak Pemotongan Dana
Baca juga: Irigasi Tipe Primer Milik BBWSM Pagu Miliaran, Diduga Asal Jadi