MESUJI– Desa Tirtalaga, Kecamatan Mesuji akan ikut berpartisipasi dalam memeriahkan malam pergantian tahun dengan menyumbang 5 ekor kambing guling pada malam puncak pergantian tahun yang akan dilaksanakan oleh Pemkab Mesuji di Desa Wonosari Kecamatan Mesuji Timur.
“Ya Desa Tirtalaga pada malam tutup tahun 2018 dan menyambut pergantian tahun akan menyumbang 5 ekor kambing guling,dengan rincian 4 ekor sari masyarakat dan 1 ekor kambing dari pihak desa, untuk memeriahkan malam pesta rakyat di Desa Wonosari bersama seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan seluruh masyarakat,” jelas Pj Kades Tirtalaga Hendra Kurniawan, Senin (09/12).
Menurut Hendra sebanyak 5 ekor kambing tersebut diperoleh dari sumbangan masyarakat dari setiap rukun tetangga (RK). Dalam setiap RK ada dua jalur dan masyarakat setiap KK antusias menyumbang Rp 10.000 untuk ikut meramaikan malam pergantian tahun di lapangan Desa Wonosari.
“Kita pastikan masyarakat Tirtalaga akan hadir dan meramaikan malam tahun baru di Desa Wonosari dan sumbangan itu sukarela karena masyarakat ingin berpartisipasi dalam pesta rakyat yang digelar Pemkab Mesuji di Desa Wonosari,” tutupnya.
Diketahui Pemkab Mesuji berencana akan menutup tahun 2018 dan menyambut tahun baru 2019 dengan menggelar pesta rakyat yang akan diselenggarakan di Desa Wonosari Kecamatan Mesuji Timur, selain akan menghadirkan artis ibukota juga akan membakar kambing guling seperti yang
dilaksanakan di lapangan Desa Mekar Jaya Kecamatan Tanjung Raya tahun lalu.
Terkait rencana Pemkab tersebut, Camat Mesuji Timur Tarbin Putra menyambut baik acara yang akan digelar di Desa Wonosari. Bahkan menurutnya mendengar informasi ini masyarakat sangat antusias untuk mensukseskan dan menyambut acara yang akan dipusatkan di Kecamatan Mesuji Timur tepatnya di lapangan Desa Wonosari.
Dia juga mengatakan persiapan-persiapan saat ini sudah dimulai dari penimbunan lapangan, pembuatan untuk WC umum yang materialnya sudah dikirim oleh bupati, pemasangan pagar lapangan dengan menggunakan kayu gelam serta penanaman rumput lapangan yang dilakukan oleh masyarakat secara bergantian dan bergotong royong. (Di)