Lampung Selatan – Sebanyak 135 jiwa pengungsi asal Pulau Sebesi yang berada di posko Lapangan Tenis Indoor Kalianda bersiap dipulangkan.
Pemulangan pengungsi yang sudah bertahan selama 2 pekan itu melalui Pelabuhan Canti dengan mengunakan 5 buah kapal, Minggu (6/1/2019) pagi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Selatan I Ketut Sukerte mengatakan, rombongan pengungsi dari Lapangan Tenis Indoor dibawa menggunakan 6 kendaraan yakni, 2 mobil truk dari Kodim, 1 truk Pol PP, 1 bus Dinas Perhubungan, dan 2 bus Pemda.
Ketut meminta kepada seluruh pengungsi memperhatikan keluarganya masing-masing dan selalu mengikuti petunjuk dan arahan dari petugas selama diperjalanan.
“Tolong hati-hati, dan sesampainya di Pulau Sebesi, tetap waspada. Jika ada tsunami, jangan panik, segera menyelamatkan diri ketempat yang lebih tinggi,” ujar Ketut.
Ketut juga meminta masyarakat tidak menyebarkan berita bohong (hoax) dalam situasi seperti ini. Seperti teriak-teriak ada tsunami, sekalipun itu hanya bercanda.
“Itu tidak boleh, jelas akan menimbulkan kepanikan. Semoga semua kembali ke kampung halamnnya dengan selamat. Kami Pemkab Lampung Selatan pasti akan berbuat semaksimal mungkin untuk membantu suadara-saudara sekalian,” kata Ketut.
Salah seorang pengungsi, Burhanudin merasa berterima kasih kepada Pemkab Lampung Selatan yang telah begitu luar biasa perhatian dalam menangani pengungsi.
“Kami benar-benar diperhatikan, apalagi dari segi makanan, tidak ada kekurangan,” ujar Burhanudin yang ikut rombongan bersama istri dan 2 orang anaknya.
Sementara itu, dari pantauan di lapangan, 44 orang pengungsi dari Pulau Sebuku yang berada SD Negeri 1 Way Urang, juga ikut dipulangkan ke Pulau Sebuku.
Pemulangan pengungsi ke rumah masing-masing harus segera dilakukan lantaran sekolah yang dijadikan tempat pengungsian akan segera digunakan kembali untuk aktivitas belajar mengajar yang akan dimulai 7 Januari 2019.
Selain itu, saat ini aktivitas Gunung Anak Krakatau sudah menurun. Sehingga, kemungkinan kondisi di sekitar wilayah terdampak tsunami sudah aman. (Eko)