Foto Napi Diduga Nyabu di Lapas Kotabumi Lampung Utara, Begini Kata Kalapas

Kotabumi – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kotabumi dibuat heboh dengan beredarnya video seseorang diduga tengah nyabu.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kotabumi, Sudirman Jaya mengatakan, video tersebut memang di Lapas Kotabumi namun kejadian tersebut pada dua tahun lalu.

“Itu kejadian dua tahun lalu. Yang mengunggah pacarnya dulu,” kata dia, Sabtu (7/6).

Kada dia, video tersebut dibagikan ulang oleh orang lain,
“Anak itu sudah di-BAP (diperiksa). Dia kasus narkoba,” ucap dia.

Sudirman mengaku, pihaknya selalu rutin melakukan razia dan pembinaan agar Lapas Kotabumi bersih dari narkoba
“Tetap kita akan lakukan pengawasan. Saya langsung terjun melakukan razia, kita komitmen untuk berantas narnoba. Kita udah disumpah zero disumpah,” papar Sudirman.
Viral, dunia maya kembali dihebohkan oleh viralnya sebuah foto yang memperlihatkan seorang diduga narapidana di Lapas Kelas IIA Kotabumi, Lampung Utara, diduga tengah asyik menghisap sabu-sabu.

Diketahui, dunia maya kembali dihebohkan oleh viralnya sebuah foto yang memperlihatkan diduga seorang narapidana di Lapas Kelas IIA Kotabumi, Lampung Utara, diduga tengah asyik menghisap sabu-sabu.

Foto yang beredar luas di Facebook itu menimbulkan pertanyaan besar, bagaimana mungkin barang haram bisa begitu mudahnya masuk ke dalam lembaga pemasyarakatan.

Dalam postingan di Facebook di dalam grup publik Lampung Utara Bangkit Bersama, sebuah akun peserta anonim mengunggah foto seorang laki-laki sedang menghisap sabu. Dalam keterangan foto tertulis ‘ini di Lapas Kotabumi nama Alrado panggilan Nando salah 1 bd di dalam lapas’.
Beragam komentar mensikapi unggahan foto tersebut.

“Jadi pekerjaan di lapas tu khususnya polpas polpasnya ngapain” tulis akun peserta anonim tersebut, Sabtu (7/6).
“Sumber kerusakan ini bkn bukan para napi tapi petugas lapas mereka harus membina para napi tp oleh pihak lapas para napi malah dimanfaatkan untuk menghasilkan pundi pundi yang akan dimakan anak istri oleh petugas lapas” tulis akun Ronggo Klebat.

Jika dugaan ini benar, maka ini bukan hanya soal kelalaian, tetapi sudah masuk kategori pembiaran sistematis oleh pihak yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam pemberantasan narkoba.

Lapas, yang seharusnya menjadi tempat pembinaan, malah berubah menjadi tempat nyaman bagi para bandar untuk terus menjalankan bisnis haramnya.

Tidak mungkin napi bisa mendapatkan sabu, apalagi dalam jumlah yang cukup untuk diedarkan, tanpa adanya keterlibatan pihak-pihak diluar bahkan. Muncul dugaan, apakah ada oknum petugas yang bermain mata apakah ada “uang pelicin” yang membuat pengawasan bisa dilonggarkan.(yogi/ndi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *