TULANG BAWANG – Anggota DPR RI Frans Agung Mula Putra, dari Fraksi Partai Hanura kembali menggelar pelaksanaan kegiatan Sosialisasi MPR.
Anggota Komisi II kali ini memilih kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Kecamatan Menggala, Tulang Bawang, Jumat (15/4).
Dalam
kesempatan sosialisasi yang ia laksanakan, dihadiri oleh kurang lebih
150 peserta yang tampak hadir di minta untuk memberikan jawaban dan
tanggapan pada sejumlah hal yang menjadi pertanyaan dari mereka selaku
peserta kepada Anggota DPR RI itu.
Dalam kesempatan itu, putra mantan
Bupati Tuba dua periode, Abdurahman Sarbini, berharap agar masyarakat
turut serta mengsosialisasikan dan menerapkan 4 pilar pancasila dalam
kehidupan masyarakat demi keutuhan berbangsa dan bernegara.
Sebab, menurut dia, sosialisasi empat Pilar MPR sangat penting untuk menanamkan rasa cinta Tanah Air.
Oleh
karena itu, lanjutnya, dirinya mengajak warga Tulang Bawang untuk terus
menumbuhkan rasa gotong royong, hormat menghormati sesama. Sehingga
tercipta kehidupan yang demokratis.
“Didalam Pancasila sudah sangat dijelaskan. Salah satunya adalah kegotongroyongan,” ujarnya.
Apalagi,
lanjutnya, dewasa ini, semangat kebhinekaan rakyat Indonesia mulai
terkikis. Perbedaan yang dulunya menjadi pondasi berdirinya bangsa
perlahan mulai dimunculkan sebagai isu yang memecah belah rakyat
Indonesia.
“Ini juga harus ada kemauan dari kepala daerahnya. Kalau
kepala daerahnya tidak ada upaya maka pondasi yang dibangun tidak akan
terwujud,” katanya.
Ditambahkannya, terkikisnya semangat kebhinekaan
telah menyebabkan tumbuhnya jiwa primordialisme masyarakat Indonesia
diberbagai daerah. Hal ini dianggap menjadi ancaman bagi keutuhan NKRI
bila terus dikembangkan.
“Primordialisme kembali muncul dan menjadi
ancaman NKRI. Padahal, Kebhinekaan harus terus dijaga sebagaimana
semangat pendiri bangsa kita dulu,” terangnya.
Persoalan lainnya,
tambah dia, mulai ada jarak antara negara dengan rakyat karena jiwa
nasionalisme dan kebangsaan juga perlahan luntur.
“Tentunya
persoalan ini berakibat pada lemahnya negara dan pemimpin di daerah.
Karena kekuatan negara ada pada kekuatan rakyatnya,” tandasnya. (*)