BANDARLAMPUNG- Aliansi Junalis Independen (AJI) Provinsi Bengkulu bersama 16 jurnalis yang berasal
dari Bengkulu, Jambi, Palembang, dan Lampung mengadakan agenda ‘serikat pekerja jurnalis’.
dari Bengkulu, Jambi, Palembang, dan Lampung mengadakan agenda ‘serikat pekerja jurnalis’.
Kegiatan berkumpul bersama jurnalis ini didukung oleh
FNV, yang dilakukan di Hotel Santika Jalan Raya Jati, No 45, Sawah Lebar, Kota
Bengkulu, Sabtu—Minggu (20—21/08/2016).
FNV, yang dilakukan di Hotel Santika Jalan Raya Jati, No 45, Sawah Lebar, Kota
Bengkulu, Sabtu—Minggu (20—21/08/2016).
Ricky panitia AJI Bengkulu menuturkan, serikat pekerja
jurnalis hendaknya jangan dianggap menjadi ancaman, tapi bisa membantu bila terjadi
sesuatu pada jurnalis bisa menjadi perwakilan di media tempat jurnalis bekerja.
jurnalis hendaknya jangan dianggap menjadi ancaman, tapi bisa membantu bila terjadi
sesuatu pada jurnalis bisa menjadi perwakilan di media tempat jurnalis bekerja.
Dedek Hendry Ketua AJI Bengkulu menuturkan hasil agenda
dua hari ini bisa mendapatkan tim formatur serikat pekerja di Bengkulu,
sehingga bisa diikuti oleh perwakilan jurnalis di daerah lainnya.
dua hari ini bisa mendapatkan tim formatur serikat pekerja di Bengkulu,
sehingga bisa diikuti oleh perwakilan jurnalis di daerah lainnya.
Serikat pekerja baginya sangat penting bagi jurnalis
dalam melaksanakan kerja jurnalistik sehari-hari. Seperti pada kasus kekerasan jurnalis bisa dilakukan
mediasi dengan baik bisa sudah terbentuk serikat perkerja.
dalam melaksanakan kerja jurnalistik sehari-hari. Seperti pada kasus kekerasan jurnalis bisa dilakukan
mediasi dengan baik bisa sudah terbentuk serikat perkerja.
“Pekerja media bersatu, berserikatlah,” seru Didik.
Sementara itu, Firmansyah selaku fasilitator kegiatan
dari Kompas.com perwakilan Bengkulu
berhasil merumuskan masalah pada jurnalis dari empat propinsi, di antaranya
kurangnya perhatian perusahaan pada jaminan sosial dan kesehatan, gaji jurnalis
yang belum sesuai dengan beban kerja, ada jurnalis double job dengan tugas tambahan sirkulasi dan iklan, sebagian
jurnalis tidak diberi tunjangan, liputan keluar kota ada yang tidak didanai
khususnya bagi kontributor, ancaman narasumber, perusahaan kurang melindungi
jurnalis, kontrak kerja kurang dipenuhi, apresiasi kualitas karya jurnalis
masih kurang, hak cuti, kurangnya peningkatan kapasitas SDM dengan pelatihan,
hingga gaji telat dibayarkan.
dari Kompas.com perwakilan Bengkulu
berhasil merumuskan masalah pada jurnalis dari empat propinsi, di antaranya
kurangnya perhatian perusahaan pada jaminan sosial dan kesehatan, gaji jurnalis
yang belum sesuai dengan beban kerja, ada jurnalis double job dengan tugas tambahan sirkulasi dan iklan, sebagian
jurnalis tidak diberi tunjangan, liputan keluar kota ada yang tidak didanai
khususnya bagi kontributor, ancaman narasumber, perusahaan kurang melindungi
jurnalis, kontrak kerja kurang dipenuhi, apresiasi kualitas karya jurnalis
masih kurang, hak cuti, kurangnya peningkatan kapasitas SDM dengan pelatihan,
hingga gaji telat dibayarkan.
Lampung menghadirkan dua jurnalis anggota dari AJI Bandar
Lampung yakni Dian Wahyu Kusuma Jurnalis Lampung
Post, dan Arif Budi Siswanto dari
media lokal Metro Pojoksamber.com.
(rls)
Lampung yakni Dian Wahyu Kusuma Jurnalis Lampung
Post, dan Arif Budi Siswanto dari
media lokal Metro Pojoksamber.com.
(rls)