Bupati Lampung Timur Meminta Maaf Pada Masyarakat dan Pengunjung Festifal Way Kambas

Lampung Timur – Bupati Lampung Timur, Chusnunia Chalim
meminta maaf kepada seluruh masyarakat dan pengunjung yang tidak dapat
menyaksikan secara langsung perhelatan tahunan Festival Way Kambas(FWK).
Permohonan maaf yang ditujukan Nunik sapaan akrab
Chusnunia Chalim
terutama pada acara di hari terakhir helatan akbar itu,
dikarenakan banyaknya pengunjung yang terjebak macet saat memasuki Taman
Nasional Way Kambas (TNWK).
Nunik mengatakan, pada penyelenggaraan FWK kemarin,
masyarakat pengunjung ada yang merasa kecewa akibat adanya kemacetan kendaraan
menuju lokasi FWK.
Pada hari pertama dan kedua kata dia, belum ada kemacetan
meski pengunjung sudah ada sekitar seribu orang, tetapi pada hari ke tiga baru
terjadi kemacetan, dikarenakan ruang parkir yang ada sudah penuh.
Orang nomor satu di Lampung Timur ini menjabarkan,
kemudian kemacetan terjadi kerena para pengunjung yang kurang tertib dalam
memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan. Karena lanjut dia, kendaraan
pengunjung banyak yang parkir di pinggir jalan, 
maka hal itu memperparah kemacetan lalulintas menuju lokasi festival.
Namun kejadian ini akan menjadi pembelajaran untuk
kedepannya. Hal ini kata dia, nantinya akan menjadi evaluasi dibahas secara
detail, terlebih persoalan ini terjadi karena kendala infrastruktur parkir dan
jalan yang ada.
Tetapi kata Nunik, harus hati-hati karena Way Kambas itu
adalah wilayah konservasi yang tidak bisa asal menambah areal parkir dan
lainnya.
“Namun kita akan tetap coba cari areal yang bisa
jadi lahan parkir. Sejauh tidak ada yang dilanggar, misalnya mencari lahan
penduduk yang ada di dekat lokasi,” ucapnya Senin (14/11/2016).
Ia mengaku, kendala jalan ini sebenarnya sudah
dikordinasikan dengan Kementrian Kehutanan. Pun pihaknya akan terus berusaha
melakukan kordinasi untuk melakukan pembenahan fasilitas yang ada.
“Dengan melakukan koordinasi dengan pemerintah
pusat,” ucapnya.
Sebelumnya, di hari terakhir FWKMinggu (13/11/2016)
pengunjung membludak, sehingga membuat lalulintas di jalan lokasi menuju tempat
rekreasi lumpuh total, hingga mencapai puluhan kilo meter.
Bahkan tampak beberapa masyarakat yang menggunakan sepeda
motor memilih untuk memutar arah.
Bahkan, banyak yang melanjutkan perjalanan dengan
berjalan kaki dan sesekali berteduh di pepohonan karena cuaca yang sangat
panas. (FR)
           

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *