UIN Raden Intan Lampung Pelit Informasi

Kampus UIN Raden Intan Lampung. foto ist

Bandarlampung- Ironisme Universitas Islam
Negeri(UIN) Raden Intan Lampung, ketika yang lain menjadikan juru bicara
sebagai garda institusi, UIN Raden Intan Lampung justeru terbalik.

Rektor UIN Moh. Mukri yang notabene juga
corong informasi, malah menjadi menghambat Keterbukaan Informasi Publik(KIP).
Sejatinya kampus ini baru saja bertransformasi
dari Institut Agama Islam Negeri(IAIN) menjadi IUN, namun perubahan IAIN
menjadi UIN itu diduga belum juga merubah mindset pemangku kebijakan di ‘kampus
hijau’ itu. Mau bukti?
UIN mendapat gelontorkan dana sebesar Rp 650
miliar. Dana sebanyak itu untuk membangun tiga
fakultas baru dan sejumlah gedung yang lain, , di antaranya gedung rektorat dan
gedung-gedung pertemuan. 
Kemudian, sarana olahraga, kolam renang, stadion,
serta fakultas baru, pembangunannya menggunakan dana dari Islamic Development
Bank
(IDB).

Baca: Lembaga Ini Menggugat UIN Raden Intan Lampung Karena Tertutup Informasi

Namun Rektor UIN Raden Intan Lampung Moh.
Mukri beberapa kali dikonfirmasi 

 enggan menjawab pertanyaan seputar dana IDB,
ada apa dengan dana IDB?.
Beberapa Pewarta pun yang hendak
mengkonfirmasi ke UIN Raden Intan mengaku dipersulit menemui Rektor Moh. Mukri
dengan dalih harus membuat janji bertemu, belum lagi kata mereka Rektor jarang ada di tempat.
“Sudah buat janji belum(ketemu Rektor)?. Jangan
nanya soal dugaan Pungli Masjid sama bapak(Mukri),” ucap salah satu staf Rektor
Mukri beberapa waktu lalu.
Hal Yang Sama
Salah satu wartawan harian yang biasa meliput
seputar pendidikan mengaku, baru-baru ini ia bertemu Rektor Mukri, pun
menanyakan seputar kucuran dana IDB, namun kata dia, Rektor Mukri langsung
menampiknya.
“Tanya yang lain saja,” kata Wartawan itu
menirukan kalimat Mukri.
Mendapat jawaban itu, kontak ia langsung
mengurungkan niat bertanya soal dana IDB dan mengalihkan pertanyaan lain, padahal
kata dia, ia amat tertarik soal dana IDB itu, berapa termin dana itu turun,
sejauh mana alokasi dana tersebut digunakan dan lain-lain.
“Dikhawatirkan dana itu turun, dialihkan(deposito)
ke Bank swasta dengan bunga yang lebih besar. Kan kita enggak tahu,” ucap dia. 
Saat dikonfirmasi Suryaandalas.com berulang soal dana IDB Rektor Moh. Mukri enggan menjawab
SMS dan telepone yang ditujukan
padanya.(R)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *