Pengakuan Ketua RT Yang Turut Menggrebek Mantan Kabag Kesra Kota Metro

Ketua RT 05 RW 01 Edy Saputra saat memberikan keterangan pada media

Metro – Pasca penggerebekan mantan Kepala bagian(Kabag)
Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Kota Metro Broto Saseno (BS) oleh warga
Banjarsari Metro Utara, atas kasus dugaan mesum pada Sabtu 03 Juni 2017 lalu,
muncul pengakuan dari tokoh masyarakat yang turut melakukan penggrebekan.
Ketua RT 05 RW 01 Kelurahan Banjarsari Metro
Utara Edy Saputra yang mengaku pernah dijanjikan sejumlah uang oleh BS ketika
dirinya melakukan penggrebekan bersama warga di kediaman SM.
“Ya waktu itukan Broto datang sudah malam, terus
saya sama warga perhatiin, kok sudah
lama di dalam tidak keluar-keluar, setelah itu sekitar setengah jam lah
kira-kira, pintu itu ditutup. Nah, tidak lama dari situ lampu dimatikan.
Akhirnya saya inisiatif  keluar rumah,
terus saya kumpulkan warga dan saya telephone Babin wilayah sini, waktu kita
ketok pintunya tidak keluar-keluar, sekitar 15 menit baru keluar perempuan yang
bukakan pintunya. Waktu warga sudah kumpul semua, saat di grebek broto ini
manggil saya dan menjanjikan sesuatu, supaya 
perkara ini tidak diterusin,” jelasnya saat  konfirmasi di rumahnya, Rabu (14/06/2017).
Ketua RT 05 ini juga menceritakan, sebelum dilakukan
penggerebekan di rumah SM, dia sudah sering melihat BS berkunjung ke rumah SM
pada malam hari dengan menggunakan kendaraan dinas berplat merah. Selain
bertamu, BS juga diketahui pernah menginap di rumah SM sampai dengan pagi hari.
”Kalau berkunjung kerumah SM memang sudah sering, warga
di sini kan mengamati terus, pernah
sekali datang bawa mobil dinasnya terios plat merah, mobil sedan vios hitam, tapi yang lebih banyak dia
kalau datang bawa motor scoppy-nya
itu,” jelas Edi.
Lebih lanjut Edi menjelaskan, sebelumnya dirinya telah
mendapat amanah dari suami SM yakni Untung untuk mengawasi istrinya selama
dirinya tidak di rumah. Untung yang selama ini jarang berada di rumah karena
sibuk dengan pekerjaanya, ternyata sudah mengetahui tingkah laku sang istri.
”Saya ini sudah dititipkan amanah sama Untung, kalau enggak saya jalani kan saya beban,” akunya.
Di kesempatan lain, Edi mengaku pernah didatangi SM yang
menanyakan adanya pelaporan Untung ke Polres Metro terkait kasusnya dengan BS.
SM beralasan permasalahan tersebut telah selesai di Polsek Metro Utara.
”Eggak tau kemaren
urusannya di Polsek itu bagaimana saya ini bingung juga, kata SM urusannya
sudah selesai di Polsek, dia kaget dilaporkan di Polres, kata SM bilang ke
saya, kok bisa begitu pak RT, urusan
kita kan sudah beres di Polsek, saya
jawab, lho masalah urusan di Polsek
saya enggak tau, yang melapor ke Polres
kan si Untung” katanya.
Edi juga mengaku sudah dipanggil ke Mapolres Kota Metro
untuk dimintai keterangan ihwal penggrebekan yang dilakukannya bersama warga.
”Saya sudah ke Polres dimintai keterangan, ini katanya
mau dipanggil lagi, tapi belum tau
kapan rencananya,” ucapnya.
Diketahui hingga kini Kasus tersebut masih dalam penangan
pihak kepolisian Polres Metro, dan rencananya dalam waktu dekat pihak Polres
akan melayangkan panggilan kepada BS untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
BS yang diketahui telah beristrikan dua telah resmi
dicopot dari jabatannya sebagai Kabag Kesra pada tanggal 07 juni 2017 lalu.
Pemberhentian tugas jabatan BS berdasarkan rapat hasil pemeriksaan tim
penyelesaian kasus disiplin ASN dan Inspektorat yang dilaporkan kepada Wali Kota
Metro Achmad Pairin. (Bams)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *