Anggota DPRD Bandar Lampung Sikapi Kinerja PDAM

BANDARLAMPUNG-Sering meninggal bekas kerjaan kontruksi galian pipa air perusahaan air minum daerah (PDAM) menjadi topik utama keluhan warga dalam agenda penjaringan aspirasi masyarakat (Reses) M.I Darma Setiyawan, di Kelurahan Surabaya, Kecamatan Kedaton, Sabtu (15/04/2023).

Menurut salah seorang Ketua RT 017 Rudi Bintoro, bahwa galian bekas PDAM selalu menjadi masalah, karena sering di tingalkan begitu saja. “Namanya tanah bekas galian ya pak, kakau hujan dia becek, kalau panas berdebu, setelah mereka galian itu mereka pergi meninggalkan bekas begitu saja. Tidak dikembalikan seperti semula apakah dia cor-coran atau aspal, jadi bikin kerusakan,” ujar dia.

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kota Bandar Lampung asal Partai Gerindra ini menjelaskan, bahwa pihaknya pernah menanyakan hal tersebut kepada pihak PDAM. Menurut mereka bahwa pekerjaan tersebut dilakukan pihak ke-tiga dan sudah ada kontrak kerjanya dan mereka wajib mengembalikan seperti sediakala.

“Itu adalah tanggung jawab rekanan PDAM kita sebagai pemilik wilayah RT/LK wajib mempertanyakan dan minta tanggungjawab, bisa melaporkan ke PDAM, nanti rekanan kena blacklist. Itu kerjaan pihak ketiga, harusnya mereka izin, dengan pemilik wilayah lokasi,” jelas Darma.

Politisi partai Gerindra besutan Prabowo Subianto ini memaparkan usulan dari Jamal Ketua RT 024 LK 2 Kelurahan Surabaya, yakni perbaikan tiga jalan Danau Kaut Tawar Bawah, Jalan Danau Tauoti dan jalan Danau Toba sebaiknya diperkuat dengan usulan dari warga.

“Kondisi jalan rusak minta perbaikan, karena aspal sudah mengelupas, serta lampu jalan banyak yang nati di jalan Danau Tauoti, RT 20 dan RT 21. Saya harapkan ada pengajuan dari warga, untuk memeprkuat usualan dari DPRD. Yang jelas semua usulan warga Surabaya akan saya bawa dalam usulan fraksi Gerindra,” ungkapnya seperti dilansir hastag.

Anggota Komisi I DPRD Kota Bandar Lampung, M.I Darma Setiyawan, menambahkan, selanjutnya soal SDN Surabaya yang sering menjadi langganan banjir akan diusulkan ke dinas terkait dan dalam pembahasan anggaran akan masuk dalam pokok pikiran dalam usulan masyarakat.

“SD N Surabaya banjir, hal ini karena luapan air hujan dari aliran atas yang tidak ada pembuangan, sehingga air tidak tertampung dan banjir,” tandasnya. (ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *